Rabu 04 Aug 2021 11:59 WIB

Ini Misteri 'Lautan Terlarang' Halmahera-Papua

Indonesia memiliki perairan mega biodiversitas yang belum tereksploitasi optimal.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, saat melepas keberangkatan Ekspedisi Jala Citra I Aurora TNI AL di Dermaga Pondok Dayung, Komando Armada I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (03/08).
Foto:

Peringatan satu abad hidrografi dunia disebut menjadi momentum emas yang menegaskan eksistensi dan perjalanan panjang serta transformasi peran hidrografi. Di mana hidrografi saat ini tidak hanya ambil andil dalam menjamin keselamatan navigasi pelayaran, tapi juga memberikan kontribusi bagi kepentingan strategis lainnya.

Sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah 5,8 juta km2, Indonesia memiliki wilayah perairan dengan mega biodiversitas yang belum tereksploitasi secara optimal. Masih diperlukan adanya penelitian dan kajian yang mendalam tentang berbagai potensi dan fenomena kelautan yang terkandung di dalamnya.

Ekspedisi Jala Citra I “Aurora" TNI AL akan berlangsung hingga Oktober 2021 mendatang. Yudo menerangkan, ekspedisi serupa yang terakhir TNI AL lakukan pada 2000 lalu menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya. Kini, giliran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Spica-934 yang berlayar.

Kapal survei TNI AL di bawah komando dari Pushidrosal itu akan dijadikan sebagai wahana penelitian utama. Selain melaksanakan pengumpulan data, KRI Spica-934 juga akan melaksanakan tugas untuk kepentingan pemetaan, keselamatan navigasi, dan pelayaran di wilayah tersebut.

"Manfaatnya (ekspedisi) pasti banyak sekali. Tentunya kan dari segi perikanan juga akan muncul nanti di situ ada potensi perikanan apa. Mungkin ada potensi apa yang ada di situ. Saya yakin manfaatnya banyak sekali," kata Yudo.

Dia menjelaskan, 20 orang peneliti yang ikut berlayar di KRI Spica-934 itu nantinya akan menyampaikan hasil penelitian mereka di institusinya masing-masing maupun Pushidrosal. Menurut Yudo, hasil penelitian itu sudah tentu akan dilaporkan kepada para pimpinan, yakni presiden dan panglima TNI.

"Ataupun kepada kementerian lembaga terkait yang bisa tentunya akan dieksplorasi sebagai sumber daya alam," tutur dia.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement