REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung pengembangan Desa Wisata Mandiri dan Desa Digital Kelurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, untuk mengangkat potensi alam maupun budaya yang ada di wilayah tersebut.
"Kami bersyukur dan bangga bahwa di Kelurahan Guwosari Bantul ini para pakar dan aktivis berkumpul untuk membangun desa yang mandiri dan desa digital," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di sela pencanangan Desa Wisata Mandiri, Desa Digital Kelurahan Guwosari di Guwosari Training Center, Pajangan, Bantul.
Menurut dia, pakar desa digital Prof Gunawan mengatakan bahwa desa digital memiliki nuansa yang jauh lebih luas daripada digitalisasi yang selama ini diketahui bersama.
"Apalagi Guwosari ini punya potensi baik wisata alam, budaya dan masyarakatnya, sehingga ini perlu sentuhan para pakar, sentuhan ilmu dan teknologi, sehingga Guwosari ini bisa dijadikan 'pilot project' pengembangan desa wisata mandiri untuk desa-desa yang lain," katanya.
Bupati mengatakan kemandirian daerah perlu terus ditingkatkan karena Indonesia akan menjadi baik kalau seluruh provinsi juga baik, begitu pula wilayah DIY menjadi baik apabila seluruh wilayah kabupaten/kota di DIY baik.
"Begitu pula Kabupaten Bantul akan baik apabila seluruh kecamatan baik, dan seterusnya kecamatan baik, apabila kalurahannya baik pula, seterusnya sampai tingkat bawah baik maka yang tingkat di atasnya pasti baik," ujarnya.
Menurut dia, membangun desa mandiri bisa dengan beragam kegiatan di antaranya melakukan penguraian masalah, seperti persoalan sampah yang dilaksanakan di kawasan Desa Guwosari Training Center yang telah diinisiasi menuju 'zero waste system'.
"Harapan saya dengan pengelolaan sampah yang baik seperti di sini maka bisa menjadi teladan pedukuhan, kelurahan yang lain sehingga Kabupaten Bantul menjadi kabupaten 'Go Green System," kata bupati.
Bupati mengatakan saat ini Kabupaten Bantul memiliki 27 kelurahan mandiri dari 75 desa se-Bantul, dan Guwosari merupakan salah satu kelurahan yang memiliki banyak prestasi, yang terbaru menerima anugerah desa terbaik tingkat DIY dari Pemda DIY.
"Pemerintah kabupaten sangat mendukung upaya yang dilakukan di Guwosari Training Center, karenanya ke depan perlu dikuatkan terkait dengan sasaran atau target yang hendak dicapai di Guwosari termasuk desa digital atau digitalisasi dusun dan kelurahan," katanya.
Bupati juga berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini cepat berakhir, karena wisata itu mensyaratkan adanya kerumunan, wisata maju jika ada mobilitas ke objek-objek wisata, tetapi mobilitas dan kerumunan tidak sejalan dengan pencegahan penularan Covid-19.
"Oleh karena itu khusus untuk desa-desa wisata di Bantul harus memiliki treatment yaitu masyarakat pelaku wisata itu harus divaksin terlebih dahulu," jelas dia.