Sabtu 21 Aug 2021 20:13 WIB

Vakasinasi di Kota Yogya Ditarget 100 Persen pada Oktober

Pemkot Yogya menyisir kampung-kampung untuk vaksinasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ibu hamil usai mengikuti vaksinasi massal Covid-19 untuk Ibu Hamil di Grha Saba Pramana UGM, Yogyakarta, Kamis (19/8). Sebanyak 1.110 ibu hamil menjadi target vaksinasi kali ini. Namun, untuk bisa divaksin Covid-19 usia kandungan minimal 13 Minggu.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ibu hamil usai mengikuti vaksinasi massal Covid-19 untuk Ibu Hamil di Grha Saba Pramana UGM, Yogyakarta, Kamis (19/8). Sebanyak 1.110 ibu hamil menjadi target vaksinasi kali ini. Namun, untuk bisa divaksin Covid-19 usia kandungan minimal 13 Minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyasar vaksinasi Covid-19 di tingkat kampung. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, vaksinasi di kampung ini dilakukan untuk menyisir warga yang belum divaksin. Diharapkan, Oktober 2021 nanti cakupan vaksinasi di Kota Yogyakarta sudah mencapai 100 persen.

Vaksinasi di tingkat kampung ini juga dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta. Sebab, pihaknya juga sudah meningkatkan cakupan vaksinasi sebesar 6.500 dosis per hari.

Baca Juga

"Kami sedang memperbanyak untuk memperkuat kapasitas vaksinasi, makanya kami masuk vaksinasi di kampung-kampung," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut, Jumat (20/8).

Untuk itu, ia meminta pemerintah di tingkat kampung untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat agar kegiatan vaksinasi di kampung dapat dilakukan secara masif.

"Kami sisir sampai yang paling bawah warga di RT/RW yang ada di Kota Yogyakarta. Harapan kami Oktober nanti semua warga Kota Yogya sudah divaksin," ujarnya.

Untuk percepatan vaksinasi, pihaknya sudah menambah gerai-gerai vaksinasi. Mulai dari QXT Square, PDAM Tirtamarta hingga pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah.

Selain itu, layanan reguler vaksinasi juga terus berjalan di 18 puskesmas, tiga rumah sakit dan dua klinik. "Sekarang ini vaksin yang banyak digunakan vaksin AstraZeneca. Sampai sekarang kami tidak pernah mendapatkan laporan adanya gejala yang muncul akibat suntikan vaksin AstraZeneca," kata Heroe.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement