REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pengunjung mal di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih lengang pascauji coba pembukaan dengan pengawasan khusus sejak 22 Agustus 2021. "Masih sepi, (masyarakat) jarang yang datang," katanya saat dikonfirmasi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (24/8).
Karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas belum bisa melakukan evaluasi sementara terkait dengan uji coba pembukaan mal dan pusat perbelanjaan dengan pengawasan khusus tersebut. Kendati demikian, dia mengingatkan pengelola mal untuk mematuhi ketentuan yang diberlakukan khususnya yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan seperti penyediaan tempat mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, dan pembatasan jumlah pengunjung untuk menghindari kerumunan.
Dalam hal ini, bupati mencontohkan satu-satunya mal yang ada di Purwokerto memiliki kapasitas maksimal 5.000 pengunjung hanya boleh dikunjungi 30 persennya saja atau lebih kurang 1.500 orang. "Begitu sudah mencapai 1.500 orang, maka pintu masuknya ditutup. Harus di bawah 1.500 orang agar tidak terjadi kerumunan," katanya.
Selain itu, kata dia, pengunjung yang berusia di bawah 12 tahun dan di atas 70 tahun tidak boleh masuk ke dalam mal. Meskipun belum mendapatkan akses dengan aplikasi PeduliLindungi, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyediakan kode (barcode) yang dapat dipindai pengunjung mal dengan menggunakan aplikasi Banyumas Tangguh 19.
Pengunjung diminta mengisi data diri melalui aplikasi tersebut meskipun Pemkab Banyumas belum mewajibkan vaksinasi bagi masyarakat yang hendak ke mal.