REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mewaspadai dampak musim kemarau, seperti kekeringan. BPBD mengecek sumber mata air, juga menyiapkan bantuan air bersih jika dibutuhkan masyarakat.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Banyumas, saat terjadi kemarau panjang pada 2019, dilaporkan ada 88 desa yang rawan kekeringan. “Sementara saat kemarau tahun 2023 terdapat 81 desa di 15 kecamatan yang mengalami kekeringan. Lokasinya relatif sama dengan tahun 2019,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho, Senin (6/5/2024).
Menurut Budi, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta rekan di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang. Ia mengatakan, informasi itu ditindaklanjuti BPBD maupun perangkat daerah terkait lainnya guna menyiapkan antisipasi kekeringan.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan persiapan karena musim kemaraunya kemungkinan lebih panjang dari tahun kemarin,” kata Budi.
Mengantisipasi kekeringan, Budi mengatakan, BPBD mengecek sejumlah mata air untuk melihat kondisi dan ketersediaan airnya. Menurut dia, diupayakan juga pembangunan sumur bor baru di Kecamatan Cilongok dan Rawalo melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari salah satu badan usaha milik negara.
Budi pun mengharapkan sumur bor bantuan dari Kementerian Pertahanan maupun Polresta Banyumas yang dibangun di sejumlah desa pada 2023 dapat mengurangi jumlah desa rawan kekeringan. Di wilayah Wanarata, Kecamatan Purwojati, menurut dia, sumur bor bantuan dapat mengatasi masalah kekeringan karena debit airnya terbilang memadai. “Mudah-mudahan ini menjadi simpul solusi untuk yang lain-lain juga,” katanya.
Menurut Budi, pihaknya juga menyiapkan bantuan air bersih dari APBD Kabupaten Banyumas. Bantuan air bersih pun dikoordinasikan dengan Perumdam Tirta Satria Banyumas. Selain itu, kata dia, memanfaatkan program TJSL perusahaan. “Armada yang akan digunakan untuk mendistribusikan bantuan air bersih juga sudah kami siapkan,” kata Budi.