Senin 30 Aug 2021 21:02 WIB

UMS Gelar Pembekalan Al-Islam untuk Mahasiswa Baru

UMS menyiapkan generasi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan bangsa dan negara

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2021/2022 secara daring pada Senin (30/8).
Foto: Humas UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2021/2022 secara daring pada Senin (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Lembaga Pengembangan Pondok al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan acara "LPPIK Ria" untuk memberi bekal dalam pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2021/2022 secara daring pada Senin (30/8).

Rektor UMS, Sofyan Anif memberikan pengantar terkait pentingnya internalisasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari hari.

Rektor menyampaikan, dalam mewujudkan visi UMS menjadi pusat pendidikan dan pengembangan Ipteks yang Islami dan memberi arah perubahan tidak hanya mengandalkan Ipteks. Tetapi harus diselaraskan dengan pengetahuan keagamaan, untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah dan secara umum, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Keberadaan UMS memberikan dukungan dan kontribusi dalam pengembangan persyarikatan," ujar Rektor seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin malam.

Guru Besar Manajemen Pendidikan UMS tersebut menambahkan, internalisasi dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi aspek penting, bukan hanya dipelajari secara tekstual. Namun juga secara kontekstual sesuai dengan kondisi zaman. Harapannya, UMS menyiapkan generasi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan bangsa dan negara.

"Memberi arah perubahan, yang paling pokok lulusan UMS harus mampu menjadi agen perubahan, tentunya yang lebih baik. Dalam konteks peradaban dunia, memberi arah perubahan Ipteks secara global," tegas Sofyan.

Dia jug berpesan, mahasiswa harus memperhatikan perpaduan kemampuan kompetensi spiritual dan kompetensi Ipteks. Hal itu akan menjadi bekal mahasiswa menjadi agen perubahan.

Kegiatan LPPIK Ria tersebut dimulai dari gambaran mentoring yang disampaikan oleh dosen UMS, Hartono, kemudian materi Baitul Arqom oleh dosen UMS, Suwinarno, dan materi Kemuhammadiyahan dan Islam Ipteks oleh Kepala LPPIK UMS, Syaifuddin. Selain itu terdapat juga pemaparan pengalaman atau norma-norma kehidupan Islami bagi mahasiswa oleh dosen UMS, Yayuli. 

"Muatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai penciri khusus dan merupakan keunggulan UMS sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)," ucap Kepala LPPIK UMS, Syaifuddin.

LPPIK UMS memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan penguatan sibghah (celupan) AIK kepada civitas akademika UMS. Acara pembekalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan tersebut merupakan serangkain penyambutan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surakarta 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement