REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menargetkan perkuliahan tatap muka (PTM) bisa diikuti 100 persen mahasiswa pada semester genap Tahun Ajaran 2021/2022. UNS telah memulai PTM secara terbatas pada Senin (6/9) setelah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan maayarakat (PPKM) di Solo turun menjadi level 3.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan, PTM digelar secara bertahap dan bersyarat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pada tahap awal, mahasiswa yang dihadirkan di kampus hanya 30 persen.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah luring diprioritaskan dari wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta dan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Syarat lainnya, mendapatkan izin dari orang tua, dan tidak memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Pada pekan pertama PTM, hanya empat fakultas yang menggelar kuliah tatap muka, yakni Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Keolahragaan (FKOR).
"Kami buka bertahap, ini empat fakultas, nanti akan kami tambah lagi. Jumlah mahasiswa dari 30 persen naik 40 persen, naik lagi 50 persen dan seterusnya. Kami harapkan normal lagi di semester depan sudah 100 persen masuk," kata Jamal kepada wartawan, Rabu (8/9).
Jamal menyatakan, civitas akademika yang datang ke kampus semuanya sudah divaksin. Saat ini, kampus belum menerapkan aplikasi Peduli Lindungi untuk masuk ke kampus, melainkan menggunakan kartu vaksin.
"Tapi dalam waktu dekat akan kami hubugkan dengan aplikasi Peduli Lindungi. Di mal-mal sudah. Kami akan segera," imbuh Guru Besar Ilmu Hukum UNS tersebut.
Mantan Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti tersebut menambahkan, UNS melaksanakan evaluasi setiap hari terkait perkuliahan tatap muka. Begitu ada laporan misalnya pelaksanaan PTM kurang baik kemudian ada yang terpapar Covid-19, maka UNS akan menghentikan sementara PTM dan melakukan tracing.
"Dan setelah kami buka kuliah tatap muka mulai Senin sampai sekarang tidak ada laporan," tandasnya.