Kamis 16 Sep 2021 11:38 WIB

Sempat Dua Kali Letuskan Asap, Semeru Masih Level 2

Gunung Semeru mengalami dua kali letusan asap putih dengan ketinggian 700 meter

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas Gunung Semeru
Foto: Umarul Faruq/ANTARA
Aktivitas Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru sempat mengalami dua kali letusan asap putih dengan ketinggian 700 meter ke arah barat dan barat daya, Rabu (15/9). Meskipun demikian, status gunung tersebut masih level dua atau waspada.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Wawan Hadi menegaskan, kondisi gunung api itu sebenarnya fluktuatif. Setiap hari akan ada embusan, letusan maupun lontaran pijar dari gunung. Sebab itu, kondisi tersebut termasuk fenomena wajar dan biasa terjadi di gunung berapi

"Kecuali kalau lava pijarnya sampai ribuan meter, baru (tidak biasa). Ini kan masih 500 sampai 700 meter," kata Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/9).

Status gunung pada dasarnya terdiri atas empat, yakni normal, waspada, siaga dan awas. Saat ini status Gunung Semeru masih waspada atau level dua. Jika gunung sudah naik status siaga atau level tiga, maka harus ada evakuasi.

Saat ini, Wawan memastikan, kondisi cuaca di Gunung Semeru cenderung cerah. Masyarakat sekitar Semeru juga masih beraktivitas seperti biasanya. Tidak merasa terganggu karena mereka sudah tahu gunung tersebut akan selalu seperti itu.

Hal yang pasti, kata Wawan, kondisi gunung berapi itu selalu fluktuatif. Pagi mungkin terlihat baik-baik saja tapi belum tentu sama saat sore atau malamnya. "Mangkannya laporan dari pos pantau itu kan 24 jam setiap hari laporan," jelasnya.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) periode 15 September pukul 00.00 sampai 24.00 WIB, Semeru mengalami dua letusan asap putih kelabu berketinggian 700 meter. Gunung berketinggian 3.676 mdpl ini juga mengalami 68 gempa dengan amplitudo 10 sampai 24 milimeter (mm). Durasi gempanya sekitar 60 sampai 152 detik.

Semeru mengalami delapan kali guguran dengan amplitudo dua sampai enam mm dan durasinya sekitar 35 sampai 90 detik. Gunung ini juga dilaporkan mengalami 16 gempa embusan dengan amplitudo dua sampai tujuh mm sedangkan durasinya 30 sampai 70 detik. Kemudian terdata ada satu kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo empat mm dan durasinya 135 detik.

Di samping itu, Semeru juga dilaporkan mengalami satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo lima mm dan durasinya delapan detik. Kemudian ada dua kali gempa tektonik jauh beramplitudo 10 sampai 26 mm dan durasinya 35 sampai 36 detik.

Meskipun masih level dua, masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam radius satu kilometer (km) dari kawah/puncak Gunung Semeru. Kemudian juga tidak boleh berada dalam jarak lima km arah bukaan kawah di sektor tenggara -  selatan.

Masyarakat juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Hal tersebut penting dilakukan karena saat ini suhunya masih tinggi. Selanjutnya, diminta mewaspadai  potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan dan ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement