REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memetakan ada 12 titik rawan banjir, menyusul terjadinya curah hujan yang relatif cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Kami memetakan ada 12 desa/kelurahan yang langganan banjir, di antaranya Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri Wetan, Denasri Kulon, Watesalit, Klidang Wetan, Klidang Lor, Proyonanggan Tengah, Karangasem Utara, Kalisalak, dan Kauman," kata Kepala BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Jumat (17/9).
Menurut dia, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Batang dalam upaya mengantisipasi banjir di daerah setempat.
Adapun kegiatan yang sudah dilakukan bersama DPUPR, kata dia, adalah melakukan normalisasi bekas Sungai Sambong sepanjang 800 meter agar air sungai dapat mengalir semakin lancar.
"Kemudian, kami juga menyiagakan pasukan 'Got' (petugas pengambil sampah) untuk membersihkan sisa sampah di sungai yang berpotensi menyumbat aliran air sungai agar tidak mengalir ke permukiman warga," katanya.
Ulul Azmi mengatakan untuk mengantisipasi bencana, BPBD telah menyiagakan petugas dengan disertai peralatan tanggap bencana. Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi "inaRISK Personal" yang berguna untuk melihat daerah rawan bencana dan pengetahuan pengurangan risiko bencana.
"Aplikasi ini bisa melihat potensi daerah yang rawan banjir sehingga masyarakat bisa bersiap-siap mengantisipasinya dengan hanya menekan info bahaya. Aplikasi 'inaRISK Personal' sudah ada di Google Playstory untuk gawai android," katanya.