Selasa 09 Jan 2024 23:55 WIB

Petani di Batang Diminta Antisipasi Serangan Hama dan Banjir

Pemkab Batang mengingatkan risiko tanam padi saat musim hujan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Tanam padi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
(ILUSTRASI) Tanam padi.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, mengimbau para petani mengantisipasi kejadian bencana saat musim hujan atau serangan hama yang dapat berdampak terhadap kelangsungan padi. Diharapkan para petani dapat mencegah terjadinya gagal panen.

“Para petani yang tergabung pada gabungan kelompok tani (gapoktan), yang akan melaksanakan program masa tanam pertama padi pada awal pekan Januari 2024 hingga sepuluh hari ke depan, perlu waspada karena saat ini masih memasuki musim hujan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa, Selasa (9/1/2024).

Baca Juga

Sebagaimana anjuran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), Wahyu mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan “rembug tani” dengan gapoktan. Gapoktan diminta memperhatikan pola tanam dan mengantisipasi potensi bencana yang dapat berdampak terhadap pertanian, juga serangan hama.

“Kami mengingatkan para petani dapat mengantisipasi kondisi itu, yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya masing-masing,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, saat ini petani di sejumlah daerah, yang terbilang aman dari ancaman banjir, mulai menanam padi. Seperti di wilayah Kecamatan Warungasem dan Kandeman. “Memang sudah ada yang mulai melakukan tanam padi dan beberapa daerah lainnya masih penyiapan benih tanaman,” ujar dia.

Para petani diimbau mengikuti perkembangan informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seperti terkait kondisi curah hujan. “Kami memperkirakan sebagian masa panen padi terjadi pada Maret-April 2024 karena pola tanam padi tidak dilakukan secara serentak. Secara umum para petani mengalami keterlambatan masa tanam, sehingga masa panen fluktuatif,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement