REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menyusul munculnya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang berkepentingan mengambil langkah- langkah antisipasi guna memastikan pelaksanaan PTM di daerahnya tetap aman dari risiko penularan Covid-19.
Bersama-sama dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 –mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan desa/kelurahan maupun satgas Covid-19 Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) akan meningkatkan monitoring, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan PTM di semua sekolah.
Pemkab Semarang juga segera menyiapkan langkah-langkah deteksi dini terhadap kemungkinan ditemukannya kasus penularan Covid-19 di lingkungan belajar, melalui testing swab antigen secara random di semua sekolah.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha mengungkapkan, di daerahnya memang belum ditemukan kasus penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan, setelah selama satu bulan PTM di sekolah berjalan di Kabupaten Semarang.
Namun temuan penularan klaster PTM di sejumlah daerah menjadikan Pemkab Semarang , khususnya jajaran instansi yang terkait, untuk lebih berhati-hati dan tetap waspada dalam mengawal pelaksanaan PTM di sekolah.
"Yang pasti, monitoring serta pengawasan pelaksanaan PTM di sekolah juga akan kami tingkatkan," ungkap Ngesti, yang dikonfirmasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (23/9).
Bupati juga berharap, pelaksanaan uji coba PTM di sekolah yang sudah berlangsung di daerahnya tetap dapat dilaksanakan dengan aman dan seluruh stakeholder pendidikan di sekolah juga senantiasa terlindugi dari risiko penularan Covid-19.
Bahkan Pemkab Semarang juga berharap semoga tidak sampai muncul klaster klaster PTM di lingkungan sekolah yang ada di daerahnya. Maka Pemkab Semarang, baik melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora), telah berkoordinasi untuk menyiapkan langkah- langkah konkret tersebut.
Antara lain dengan menyiapkan skrining melalui tes antigen secara sampling dan dilaksanakan secara berkala di sekolah- sekolah penyelenggaraan PTM, yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.
Kebetulan bupati juga telah mengagendakan pertemuan virtual dengan semua kepala sekolah se-Kabupaten Semarang, yang membahas evaluasi satu bulan pelaksanaan PTM di sekolah.
Maka sosialisasi untuk meningkatkan pengawasan dan monitoring pelaksanaan PTM di sekolah dan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) yang lebih ketat bakal ditekankan lagi dalam forum tersebut.
Tak lupa, orang nomor satu di Kabupaten Semarang tersebut juga mengingatkan kembali disiplin protokol kesehatan (prokes) pencegahan. "Baik kepada guru, siswa, orang tua siswa serta kelompok-kelompok masyarakat lainnya, yang bersinggungan dengan kegiatan PTM di sekolah," katanya.
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Semarang, tambahnya, adalah terus mendorong langah- langgkah percepatan program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran siswa usia 12 tahun ke atas di sekolah-sekolah.
Saat ini, masih jelas Bupati Semarang, cakupan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran pelajar/ siswa sudah mencapai sekitar 70 persen lebih. "Maka percepatan vaksinasi Covid-19 di sekolah akan terus kita dorong dengan harapan akhir bulan September ini semua siswa/ pelajar di Kabupaten Semarang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19," ungkapnya.