REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, perkembangan penggunaan lahan di Sleman lima tahun terakhir menunjukkan luas lahan sawah terus menuurun. Malah, rata-rata per tahun turun 0,08 persen dan pekarangan naik 0,12 persen.
Kemudian, luas tegalan dan lain-lain turun 0,04 persen dari total luas Sleman. Pemkab Sleman melakukan langkah-langkah untuk pengendalian alih fungsi lahan dengan Perda Pengendalian Lahan Pertanian dan Perkebunan Berkelanjutan (PLP2B).
Ia menyarankan, untuk mengoptimalkan produksi dan pemasaran hasil pertanian, petani diharapkan mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Sebab, saat ini kesadaran pola hidup sehat masyarakat, termasuk mengonsumsi makanan organik terus naik.
"Ini merupakan peluang bagi petani-petani di Sleman untuk mengembangkan produk pertanian organik," kata Kustini, Jumat (24/9).
Hal itu disampaikan saat penyerahan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke petani di Kapanewon Ngaglik dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan kelompok-kelompok petani.
Kustini menilai, bantuan hibah alsintan yang diberikan itu diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya-upaya peningkakan produktivitas. Sebab, pertanian sudah jadi satu faktor penjaga stabilitas ekonomi selama pandemi.
"Maka itu, bantuan yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas para petani," ujar Kustini.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono menjelaskan, bantuan alsintan diberikan untuk 19 kelompok tani yang berkecimpung di bidang hortikultura dan perkebunan. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 280 juta.
Suparmono menekankan, pemberian bantuan Pemkab Sleman kepada 19 poktan ini merupakan salah satu usaha meningkatkan produktivitas petani holtikultura dan perkebunan. Bantuan turut diberikan kepada dua Kelompok Wanita Tani (KWT).
"Ada KWT Seyegan dan KWT Gamping, yang masing-masing KWT mendapat bantuan Rp 55 juta dalam bentuk sarana pembibitan seperti rumah bibit dan aneka bibit sayur, serta pengembangan demplot dan pertanaman seperti polybag dan pupuk kompos," kata Suparmono.
Sebelumnya, Pemkab Sleman meresmikan pembangunan dua irigasi air tanah dangkal di Kapanewon Prambanan. Mereka memfasilitasi bangunan sumur dengan kedalaman 30 meter bagi dua kelompok tani melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pertanian 2021.
Pada kesempatan itu, Pemkab Sleman turut memberikan bantuan alsintan melalui APBD dan APBN untuk petani kurang mampu. Bantuan berupa sembilan unit traktor roda dua untuk sembilan poktan, tujuh pompa air untuk tujuh poktan, dan satu combine harvester.