Rabu 29 Sep 2021 17:50 WIB

Tudingan Gatot Nurmantyo Soal Komunisme ke TNI Dianggap Basi

TB Hasanuddin meminta tuduhan paham komunis ke TNI dibuktikan secara konkret.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus raharjo
Anggot Komisi I DPR Fraksi PDIP, TB Hasanuddin.
Foto: dok. Istimewa
Anggot Komisi I DPR Fraksi PDIP, TB Hasanuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menilai tudingan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo soal TNI telah disusupi komunisme hanya sebuah angin lalu. TB Hasanuddin yang pernah bertugas di Kostrad ini menegaskan, apalagi Gatot sendiri kini hilang tak bersuara setelah melempar isu tersebut.

"Sudah basi isu ini. Sudah didiskusikan," kata TB Hasanuddin kepada RepJogja, Rabu (29/9).

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo kembali membuat kehebohan jelang peringatan G30SPKI dengan menuding TNI telah disusupi komunisme. Gatot menjadikan hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad sebagai dasar argumen.

Ini bukan pertama kalinya Gatot melontarkan suatu isu lalu menarik diri dari kehebohan yang dibuatnya sendiri. Pada September 2020, Gatot tercatat melempar isu pergantian jabatan dirinya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya memutarkan film G30S/PKI.

TNI memilih menanggapi isu tersebut dengan bijak. TNI menyatakan patung yang dimaksud bukan hilang, melainkan diminta kembali penggagasnya yaitu Pangkostrad ke-34 Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution. TB Hasanuddin menilai argumentasi yang disampaikan Gatot tergolong lemah.

Menurutnya, hilangnya sejumlah patung tak bisa menjadi bukti kuat penyusupan komunisme. "Hilangnya patung Soeharto dan Tujuh Pahlawan Revolusi dalam diorama sejarah di Markas Kostrad tak bisa dijadikan indikasi atau bukti kuat penyusupan paham komunis di tubuh TNI," ujar pria yang pernah berdinas di Kodam Siliwangi tersebut.

Walau demikian, TB Hasanuddin mengakui peluang penyusupan paham komunis memang selalu ada, termasuk ke dalam TNI sekalipun. Hanya saja, ia meminta tuduhan itu dibuktikan secara konkret.

"Bila memang ada indikasi penyusupan atau bahkan penyebaran paham komunis terlebih di tubuh TNI silakan dilaporkan agar dapat diproses hukum," tegas TB Hasanuddin.

Sebelumnya, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan kabar hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad. Dari akun YouTube Hersubeno Point, Gatot menyebut, diorama G30S/PKI yang hilang tersebut adalah momen ketika Mayjen Soeharto memerintahkan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo untuk menumpas PKI.

Di diorama itu terlihat Mayjen Soeharto berdiri di hadapan Sarwo Edhie. Kemudian, di sebelahnya tampak Jenderal AH Nasution tengah duduk sambil memegang tongkat, dan mengangkat kakinya ke meja dengan diperban, usai ditembak personel Cakrabirawa.

"Mengapa saya sampaikan ini? Untuk mengingatkan bahwa indikasi seperti ini apabila dibiarkan maka peristiwa kelam tahun 65 bisa terjadi lagi. Betapa menyakitkan dan menyedihkan. Yang korban rakyat juga," ucap Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement