REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanoto Foundation hari ini, Jumat (1/10), meluncurkan buku pencegahan stunting untuk remaja yang ditulis oleh sebanyak 16 mahasiswa yang tergabung dalam Tanoto Scholars Association. Buku berjudul ‘Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting’ merupakan upaya Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen, dalam mendukung target pemerintah Indonesia untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 menunjukkan bahwa kasus stunting di Indonesia mencapai 27,7 persen yang artinya sekitar satu dari empat anak balita atau lebih dari 8 juta anak mengalami stunting. Permasalahan gizi pun dialami oleh banyak para remaja di Indonesia, yakni pemenuhan mikronutrien.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI 2018, sekitar 12 persen remaja laki-laki dan 23 persen remaja perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Anemia pada remaja perempuan akan mempunyai efek jangka panjang bahkan ketika mereka menjadi ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi.Risiko tersebut yakni kematian ibu saat melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Oleh karena itu, sebagai calon orang tua dan agen perubahan (agent of change), remaja memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting. Buku yang diluncurkan dalam kerja sama dengan Kepustakan Populer Gramedia (KPG) dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini disusun dalam empat tema bermanfaat yang dapat diterapkan oleh para remaja di kehidupan sehari-hari, baik bagi diri sendiri hingga masyarakat. Kategori-kategori tersebut meliputi pola konsumsi, pola pengasuhan anak usia dini, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan lingkungan.
Untuk menandai peluncuran buku, Tanoto Foundation dan KPG melangsungkan sebuah talkshow virtual untuk membahas isu stunting itu sendiri dan bagaimana peran remaja dalam menyukseskan program pencegahan stunting nasional. Acara peluncuran buku stunting ini turut dihadiri narasumber yakni ahli gizi, Rita Ramayulis, beserta salah satu penulis dari buku ini, Hendriasani Oktaviana yang merupakan penerima beasiswa program TELADAN dari Tanoto Foundation di Universitas Gajah Mada angkatan 2020, serta dimoderatori oleh Nitia Anisa.
CEO Global, Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo, menekankan pentingnya kesadaran para remaja dan peran mereka dalam pencegahan stunting di Indonesia. "Stunting merupakan masalah besar yang memerlukan atensi dari berbagai lapisan masyarakat termasuk kaum muda. Oleh karena itu, dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Tanoto Foundation meluncurkan buku Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting dengan harapan akan semakin banyak para remaja Indonesia yang paham mengenai stunting," kata Satrijo, Jumat.
Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry, menambahkan, dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas manusia sedini mungkin, salah satunya melalui peran remaja dalam pencegahan stunting, buku ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan dan gizi bagi remaja-remaja Indonesia, sehingga dapat memberikan dampak positif berkepanjangan bagi masyarakat Indonesia di masa depan.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Nizam, mengucapkan apresiasinya untuk peluncuran buku ini. "Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tanoto Foundation dan mahasiswa penerima beasiswa Tanoto yang telah menginisiasi penyusunan buku ‘Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting’ yang merupakan buku bacaan untuk dan dari remaja guna memberikan edukasi dan promosi mengenai isu stunting dan kontribusi nyata yang mahasiswa dapat lakukan dalam mengurangi angka stunting di Indonesia, serta mewujudkan Generasi Emas indonesia," katanya.