REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN --Sejumlah kerusakan bangunan rumah mulai diporkan warga, di sejumlah wilayah kecamatan yang berada di sekitar pusat gempa magnitudo, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan informasi dari BPBD daerah setempat, dampak gempa bumi yang berlangsung --sejak Jumat (22/10) malam hingga Ahad (24/10)-- telah dirasakan warga di delapan wilayah kecamatan.
Ke delapan wilayah kecamatan tersebut, masing-masing Ambarawa, Jambu, Banyubiru, Bawen, Tuntang, Getasan, Bandungan dan Kecamatan Sumowono. "Sejak kali pertama terjadi gempa, hingga pagi ini pukuĺ 09.37 WIB, total sudah terjadi 31 guncangan gempa," kata Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, yang dikonfirmasi Ahad.
Sampai dengan saat ini, lanjut Heru, tercatat sejumlah kerusakan rumah warga telah dilaporkan kepada petugas BPBD Kabupaten Semarang di lapangan. Di wilayah Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa kerusakan dilaporkann oleh Heru Prasetyo, warga lingkungan RT 04/ RW 04 dan Agung Subedjo, warga Kelurahan Lodoyong RT 03/ RW 05 Kelurahan Ambarawa.
Selain itu juga Eni, warga Desa Ngampin Kulon RT 01/ RW 05. "Ketiga rumah yang dilaporkan di wilayah Kecamatan Ambarawa tersebut mengalami retak pada bagian dindingnya," jelas Heru.
Di wilayah Kecamatan Jambu, kerusakan dilaporkan oleh Juwarman, warga Desa kelurahan di lingkungan RT 03/ RW 01 berupa retak pada dinding rumahnya serta Maya warga RT 01/ RW 05 Desa Karang Kepoh yang sebagian atap dapur rumahnya ambrol.
BPBD Kabupaten Semarang mengimbau masyarakat yang ada di delapan wilayah kecamatan tersebut untuk tetap waspada. "Karena gempa secara periodik masih berlangsung," tambah Heru.