REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendorong percepatan akreditasi kepada lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) menyusul saat ini belum separuh dari sekitar 1.500 lembaga PAUD di Sidoarjo,melakukan akreditasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi mengatakan percepatan akreditasi itu harus dilakukan. "Jangan sampai sekolah yang tidak terakreditasi tersebut, maaf bahasa kasarnya itu malpraktik pendidikan," katanya saat pembukaan bimtek sekolah PAUD inklusif di TK Aisyiyah Bebekan, Sepanjang, Taman, Sidoarjo, Senin (1/11).
Ia mengatakan, ada beberapa kendala kenapa lembaga pendidikan PAUD tersebut belum melakukan akreditasi terhadap sekolah mereka. "Salah satunya dalam syarat akreditasi tersebut adalah belum adanya guru yang lulusan pendidikan guru PAUD," katanya.
Namun demikian, pihaknya akan membantu percepatan akreditasi tersebut di antara meminta kepada badan akreditasi nasional (BAN) PAUD supaya mempercepat pelaksanaan akreditasi tersebut. "Karena bagaimanapun juga, usia PAUD adalah usia emas anak-anak yang harus benar-benar mendapatkan pendidikan yang bagus dan juga diberikan guru yang berkualitas," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah TPA TC KB dan TK Aisyiyah Bebekan, Taman, Massuniyah mengatakan, kegiatan itu dilakukan sebagai salah satu syarat penyelenggaraan PAUD inklusif percontohan di Kabupaten Sidoarjo. "Selama ini sekolah kami menjadi percontohan, kini terus merambah menjadi PAUD inklusif yang menampung anak-anak berkebutuhan khusus," katanya.
Anak-anak berkebutuhan khusus, kata dia, memerlukan pendampingan dari guru yang juga terapis anak dalam menemukan talenta masing-masing. "Nantinya talenta dari anak berkebutuhan khusus tersebut yang ditemukan dan dikembangkan hingga anak-anak tersebut beranjak dewasa," katanya.