REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pangdam V/ Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto mengingatkan, capaian positif terkait penanganan Covid-19 tidak boleh membuat Jawa Timur berpuas diri. Meskipun, berdasarkan level PPKM, saat ini Jatim berada di level 2. Suharyanto mengingatkan, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Misalnya vaksinasi lansia yang menurutnya masih perlu digencarkan. "Kita tidak boleh puas, kita harus menyelesaikan yang belum bagus. Utamanya vaksinasi lansia yang juga menjadi indikator dari penentuan level PPKM," kata dia di Surabaya, Selasa (16/11).
Secara khusus, Suharyanto menyoroti vaksinasi Covid-19 di Jatim, utamanya di daerah-daerah yang capaiannya masih sangat rendah. Ia mengajak seluruh pemerintah dan Forkopimda kabupaten/kota untuk fokus pada pemenuhan target vaksinasi lansia.
Ditegaskan, sejauh ini baru 21 kabupaten/kota yang menjadi penopang diperolehnya gelar level 2 PPKM di Jatim. Sedangkan 17 daerah sisanya masih perlu mengejar target vaksinasi, khususnya bagi lansia.
"Ada 17 kabupaten itu capaian vaksinasinya masih di bawah 40 persen. Kita sekarang fokus suplai vaksin kepada daerah-daerah yang memang kurang untuk capaiannya," ujarnya.
Ia menambahkan, relokasi stok vaksin juga sangat berpengaruh dalam strategi percepatan vaksinasi. Suharyanto kemudian meminta setiap daerah jika ada stok vaksin yang tidak diminati untuk segera melapor. "Agar kita bisa lakukan relokasi vaksin. Bisa diserahkan ke Kodam atau bertukar dengan daerah yang lainnya," kata dia.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, lima daerah dengan capaian vaksinasi Covid-19 terendah di antaranya adalah Pamekasan. Di Pamekasan, baru 26,89 persen warga yang mendapat suntikan vaksin dosis pertama, dan 13,08 persen warga yang disuntik vaksin dosis kedua.
Kemudian ada Sampang dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 33,17 persen, dan dosis kedua 16,20 persen. Selanjutnya ada Sumenep dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 35,85 persen, dan dosis kedua 16,56 persen.
Posisi keempat terendah ada Bangkalan dengan capaian vaksinasi dosis pertama 40,18 persen, dan dosis kedua 20,91 persen. Terendah kelima adalah Nganjuk dengan capaian 49,24 persen untuk dosis pertama, dan 25,78 persen dosis kedua.