REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meresmikan Dasron Hamid Research and Innovation Center (DHRIC). Nantinya, gedung dengan 9 lantai ini diisi laboratorium seluruh bidang, baik sains teknologi maupun ilmu sosial.
Peresmian turut dihadiri keluarga (alm) Ir Dasron Hamid. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, ini menjadi momentum istimewa karena hari ini bertepatan dengan momentum yang luar biasa.
"Peresmian Dasron Hamid Research and Innovation Center (DHRIC) ini dilakukan bersamaan dengan acara milad Muhammadiyah yang secara khusus dilaksanakan di UMY, sehingga ini termasuk sebagai sebuah kado dari UMY untuk Muhammadiyah," kata Haedar, Kamis (18/11).
Pada kesempatan itu, Haedar turut memuji kepemimpinan Rektor UMY, Gunawan Budiyanto. Sebab, jadi cerminan kepemimpinan yang menghargai dan menyambung jejak perintis dan pendiri UMY, termasuk Dasron Hamid dan tokoh-tokoh lainnya.
Dasron, lanjut Haedar, salah satu Rektor UMY yang membersamai UMY dalam merintis reputasi dan membersamai sepak terjangnya menjadi perguruan tinggi terbaik saat ini. Ia menyebut, Dasron Hamid merupakan contoh kepemimpinan yang visioner.
DHRIC ini tentu tidak lepas dari buah pemikiran Dasron Hamid berapa belas tahun lalu. Berfikir menjadikan UMY memiliki gedung pusat penelitian dan menjadi perguruan tinggi riset, yang mana saat itu UMY belum sampai di situ. "Inilah sebuah contoh kepimpinan yang visioner," ujar Haedar.
Guru Besar bidang Ilmu Sosiologi UMY ini berpesan kepada PTM-PTM agar mampu termotivasi menjadi perguruan tinggi yang bereputasi dan terbaik di Indonesia. Ini merupakan tonggak kebaikan dan kemajuan yang bisa dicontoh PTM-PTM lain.
Untuk berbenah dan berpikir ke depan untuk jadi perguruan tinggi bereputasi dan jadi research university. Ia meyakini, PTM lain berpeluang sama jadi research university, jadi kebanggan Muhammadiyah dan terus berlomba-lomba dalam kebaikan.
Haedar juga berharap, dengan adanya gedung penelitian ini memberikan kontribusi yang luas atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Salah satunya pandemi covid, pembuatan vaksin dimulai melalui penelitian-penelitian perguruan tinggi.
"Bukan hal tidak mungkin, Muhammadiyah melalui PTM-nya bisa memproduksi vaksin sendiri ke depannya nanti," kata Haedar.
Rektor UMY, Dr Gunawan Budiyanto menambahkan, butuh 18 tahun mewujudkan mimpi Dasron Hamid untuk membangun pusat penenlitian di UMY. Ia berharap, ini menjadi amal jariyah bagi Dasron Hamid, dan menjadikan UMY lebih berkontribusi bagi masyarakat.
"Saya berharap dengan adanya gedung DHRIC ini UMY bisa lebih berkontribusi kepada masyarakat lebih baik lagi, menghasilkan inovasi teknologi tepat guna, serta solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat," ujar Gunawan.