REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Polresta Solo menegaskan larangan kegiatan konvoi maupun arak-arakan yang dilakukan suporter klub sepak bola di wilayah Solo. Larangan itu ditegaskan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat dimintai tanggapan terkait rencana suporter Persis Solo melakukan konvoi dari Mes Persis menuju Stadion Manahan, Senin (29/11) sore.
Kapolresta mengatakan, sudah jelas pertandingan Liga 1 maupun Liga 2 yang digelar di Stadion Manahan merupakan pertandingan tanpa penonton. Karenanya, para suporter dipersilakan untuk mendukung klub masing-masing dari rumah.
"Tidak diperkenankan atau dilarang untuk melakukan konvoi maupun arak-arakan menuju ke Stadion Manahan," kata Kapolresta kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (29/11) siang.
Dia meyakini dan percaya Pasoepati, kelompok suporter Persis, bisa bekerja sama dan menghargai ketentuan yang berlaku. Sebab, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Pemerintah berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menghindari adanya kerumunan-kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.
"Saya kira teman-teman Pasoepati bijak bisa menyikapi hal ini bekerja sama dengan petugas kepolisian untuk menjaga ini agar pertandingan dapat terselenggara dengan aman, baik, lancar dan tentunya harus sehat," ujarnya.
Dia juga menegaskan, larangan tersebut berlaku untuk semua pendukung klub dari mana saja, termasuk Persis Solo, PSCS Cilacap, maupun klub lainnya. "Karena kita ingin menjaga jangan sampai terjadi klaser-klaster baru dari penyebaran Covid yang ada saat ini. Kita ingin menjaga Kota Solo tetap dalam kondisi yang baik," tegas Kapolresta.
Rencananya konvoi tersebut dilakukan Direktur Utama Persis, Kaesang Pangarep, bersama para pendukung Persis Solo sebagai bentuk dukungan kepada tim yang akan melakoni laga terakhir di Grup C Liga 2 melawan PSCS Cilacap pada Senin (29/11) malam. Rencananya, konvoi dimulai dari Mes Persis Solo di Kelurahan Sriwedari menuju Stadion Manahan pada Senin sore.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
