REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan traktor tangan bertenaga listrik. Inovasi tersebut telah dihibahkan untuk kelompok petani di Desa Wanar, Pucuk, Lamongan.
Anggota tim, Alief Wikarta menuturkan, traktor tersebut dikembangkan untuk membantu para petani dalam pengelolaan lahan, namun bertenaga listrik. Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menerangkan, traktor tangan tersebut dirancang khusus menggunakan baterai lithium-ion sebagai penyimpanan energinya.
“Keunggulannya antara lain pengisian daya lebih cepat, kepadatan daya yang tinggi, kekuatan baterai lebih lama, dan kemasan yang lebih ringan,” kata Alief, Senin (29/11).
Bagi Alief, semakin banyak penggunaan produk teknologi bertenaga listrik, baik untuk transportasi maupun pertanian, maka akan semakin banyak pula manfaat yang diterima. Pasalnya, teknologi bertenaga listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.
"Selain itu, energi listrik yang lebih murah berdampak pada penghematan biaya operasional yang signifikan dibandingkan dengan bahan bakar minyak," ujarnya.