REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan menyiapkan shelter atau isolasi terpadu (isoter).
"Kami menyiapkan dua tempat untuk kemungkinan nanti (jadi) isoter (untuk penanganan Covid-19)," kata Sultan di kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Walaupun begitu, Sultan berharap agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19. Baik menjelang Nataru maupun pascalibur Nataru nanti. "Saya harap (kenaikan kasus) itu nanti tidak terjadi dan (isoter) tidak digunakan karena tidak ada lonjakan kasus. Persiapan-persiapan antisipasi seperti ini sudah kita koordinasikan," ujar Sultan.
Pihaknya juga terus mengintensifkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Bahkan, capaian vaksinasi di DIY untuk dosis pertama sudah lebih dari 96 persen.
Di awal Desember ini diharapkan capaian vaksinasi sudah mencapai 100 persen untuk dosis pertama. Sedangkan, untuk vaksinasi dosis kedua juga masih terus dikejar.
"Secara khusus sudah memberikan instruksi untuk seluruh puskesmas di DIY melayani vaksinasi secara massal, sehingga target bisa terlampaui," jelasnya.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY per 2 Desember ini, dilaporkan penambahan tujuh kasus terkonfirmasi positif. Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, tujuh kasus tersebut didapatkan dari pemeriksaan terhadap 10.092 orang di DIY.
Total kasus positif hingga saat ini sudah tercatat di angka 156.769 kasus. Namun, untuk kasus aktif saat ini tercatat sebesar 510 kasus. "Positive rate harian per 2 Desember 2021 sebesar 0,07 persen," kata Ditya.
Lebih lanjut, kesembuhan Covid-19 juga dilaporkan bertambah sebanyak 10 kasus. Secara kumulatif, total kesembuhan sudah mencapai 150.996 kasus dengan persentase 96,32 persen.
"Untuk kematian Covid-19 dilaporkan nihil hari ini, sehingga total kematian masih di angka 5.263 dengan persentase 3,36 persen," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika