Ahad 12 Jan 2025 16:16 WIB

Survei Pustral UGM: Masyarakat Puas pada Penyelenggaraan Transportasi Selama Nataru

Survei dilakukan dengan melibatkan 5.804 responden di tujuh wilayah tujuan tertinggi.

Rep: Sabicha Ulinnuha/ Red: Fernan Rahadi
Kendaraan melintas di Tol Palimanan-Kanci KM 191 arah Jakarta, Cirebon, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kendaraan melintas di Tol Palimanan-Kanci KM 191 arah Jakarta, Cirebon, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis hasil survei nasional oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM mengenai penyelenggaraan transportasi pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hasil survei menunjukkan persepsi masyarakat sangat puas terhadap penyelenggaraan layanan transportasi yakni pada angka 86 persen.

Survei dilakukan dengan melibatkan 5.804 responden melalui wawancara di tujuh wilayah tujuan tertinggi di Indonesia. Ketua Pustral UGM, Ir Ikaputra, menjelaskan terdapat beberapa indikator yang menjadi pertanyaan dalam wawancara kepada responden mencakup sarana prasarana, manajemen transportasi, dan kebijakan pemerintah.

"Dari tujuh wilayah itu kami fokuskan pada 37 titik simpul seperti terminal, rest area, pelabuhan, stasiun, dan bandara," jelas Ikaputra pada Diskusi Publik Rilis Survei Nasional Persepsi Publik terhadap Penyelenggaraan Transportasi pada Masa Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di University Club UGM, Jumat (10/1/2025).

Berdasarkan hasil survei, indeks kepuasan pengguna transportasi berada dalam kategori sangat puas pada nilai 4.39. Indeks tertinggi diperoleh pada aspek keamanan di sarana angkutan umum dengan nilai 4.6 dan indeks terendah pada aspek sosialisasi keselamatan dengan nilai 4.2. Selain itu, berdasarkan moda transportasi, kereta api masih menduduki indeks kepuasan tertinggi dan bus menjadi indeks kepuasan terendah.

"Kereta api indeks kepuasannya dari skala sampai lima paling tinggi di 4,6, tapi yang lainnya mendekati yaitu kapal laut, kapal penyebrangan, dan pesawat di angka 4,5. Kemudian kendaraan dan angkutan pribadi lebih rendah tapi diatas puas," jelasnya.

Di balik tingkat kepuasan yang cukup tinggi, terdapat beberapa isu yang perlu menjadi perhatian seperti kemudahan mendapatkan tiket, ketepatan waktu dan keterjangkauan taruf, kualitas jalan dan pengaturan lalu lintas, kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan sarana. Tak hanya itu, kebijakan pemerintah mengenai aturan layanan transportasi dianggap cukup memuaskan bagi masyarakat dan mendapat nilai indeks di atas 4.

Sejalan dengan hal tersebut, Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, mengatakan survei perlu dianalisa penuh dan lebih rinci untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang kebijakan. Ia menambahkan persoalan keselamatan perlu dikaji ulang oleh pemerintah khususnya mengenai biaya yang dikenakan kepada masyarakat.

"Coba menhub memberikan komentar terkait nataru. Kecelakaan di darat masih disebabkan oleh hal yang sama. Untungnya lalu lintas tidak terlalu padat, jadi kecelakaan berkurang. Masih ada kasus bus pariwisata, truk, dan ini kalau ngga dilarang pas lebaran akan mengerikan," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement