REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Semarang tidak dapat dilepaskan dari peran Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ). Pasalnya, LPQ memiliki andil yang sangat besar dalam membangun mental spiritual anak-anak sekaligus genarasi muda di Kabupaten Semarang, di luar pendidikan formal yang ditangani oleh pemerintah.
“Saya sangat menghargai dan mengapresiasi LPQ yang telah berkiprah panjang dalam mendidik generasi penerus di Kabupaten Semarang,” tegas Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, saat mengukuhkan Pengurus Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Alquran (Badko LPQ) Kabupaten Semarang masa bakti 2019- 2021, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (22/12).
Bupati mengatakan, dalam menjawab tantangan pendidikan generasi masa mendatang, pendidikan di daerahnya masih sangat membutuhkan peran LPQ sebagai penguat pendidikan akhlak. Maka kepada kepada para Pengurus Badko LPQ Kabupaten Semarang, bupati berharap terus meningkatkan kapasitas serta kemampuannya dalam mendidik generasi muda di daerahnya. “Sehingga generasi penerus tetap mempertahankan tradisi melek Alquran,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Umum Badko LPQ Jawa Tengah, Drs H Muhammad Nur Fauzan menyampaikan, peran LPQ sangat penting dalam menyiapkan generasi muda yang memilki jiwa Qurani. Menurutnya, para pengurus harus mampu menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang baik di semua satuan pendidikan yang dikelola LPQ.
“Sehingga anggapan bahwa LPQ adalah sarang pendidikan radikalisme harus dihapus dengan mendidik generasi muda yang berjiwa Qurani, namun tetap memiliki semangat kebangsaan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badko LPQ Kabupaten Semarang, Khabib Sholeh menambahkan, di Kabupaten Semarang saat ini ada sebanyak 1.262 LPQ/TPQ dengan dengan jumlah 37.860 santri dan 3.385 pengajar.
Jumlah tersebut tersebar di 19 kecamatan. “Sebagai pemegang amanah, kami akan senantiasa menjaga dan mewujudkan harapan masyarakat, termasuk harapan bupati Semarang,” kata dia.