Selasa 28 Dec 2021 08:04 WIB

Sultan Minta Masyarakat tak Terlena Euforia Tahun Baru

Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan tidak terjadi kenaikan kasus ke depan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Dok Pemprov DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan euforia perayaan Tahun Baru 2022. Hal ini mengingat hampir dua tahun masyarakat tidak melakukan perayaan.

Perayaan tahun baru berpotensi menimbulkan kerumunan-kerumunan yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran Covid-19. Terlebih, di kawasan Malioboro yang berkaca dari pengalaman di tahun sebelumnya selalu ramai dikunjungi masyarakat saat malam pergantian tahun.

"Kita harus siap, dalam arti karena kita akan banyak dikunjungi orang, bagaimana (mengatasi) masalah kerumunan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (27/12).

Sultan menyebut, pihaknya menggencarkan persiapan pencegahan kenaikan kasus Covid-19 menjelang Tahun Baru dengan meningkatkan koordinasi bersama kabupaten/kota. Pasalnya, DIY menjadi salah satu destinasi wisata pilihan selain Bali dan Jawa Tengah.

Untuk itu, katanya, perlu dilakukan koordinasi sebagai langkah antisipasi meningkatnya kasus pascalibur tahun baru. Koordinasi ini akan diikuti dengan tindakan tegas dan konsisten sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan yang efektif.

"Masalah persiapan kemungkinan rumah sakit, mungkin oksigen dan sebagainya. Kita harus bisa koordinasi dengan baik antara provinsi, kabupaten/kota, TNI dan Polri. Prinsip itu yang kemarin sudah dilakukan, sekarang tinggal mengulang saja," ujar Sultan.

Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan tidak terjadi kenaikan kasus ke depan. Meskipun saat ini penambahan kasus di DIY masih landai, namun masih memungkinkan terjadinya kenaikan kasus usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) jika tidak dilakukan langkah pencegahan yang ketat.

"Setiap harinya (kasus) naik atau tidak naik kita pantau terus. Tadi pagi saya juga tanyakan penambahan angka kasus tujuh orang kemarin kenapa, karena setiap kenaikan sama kesembuhan perimbangannya harus jelas," jelas Sultan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement