REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota Malang menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi munculnya kerumunan masyarakat di wilayah tersebut, pada saat malam perayaan tahun baru 2022.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi adanya kerumunan warga yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus Corona. "Untuk taman-taman kami tutup, semua ditutup hingga 2 Januari 2022," kata Sutiaji, Selasa (28/12).
Sutiaji menjelaskan, selain melakukan penutupan taman-taman yang ada di wilayah Kota Malang, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga akan melaksanakan patroli di wilayah tersebut. Menurutnya, patroli yang dilakukan bertujuan agar masyarakat tidak berkerumun yang berpotensi menyebarkan COVID-19. Patroli juga dilakukan karena akses jalan yang ada di wilayah Kota Malang, sebagian besar tidak ditutup.
"Untuk Jalan Ijen tidak bisa dilakukan penutupan. Kami akan berkeliling melakukan patroli, jangan sampai ada kerumunan," ujarnya.
Sebagai informasi, pada masa sebelum pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona di wilayah Kota Malang ada sejumlah titik yang dijadikan tempat berkumpul warga untuk merayakan malam pergantian tahun.
Beberapa titik tersebut diantaranya adalah kawasan Balai Kota Malang, Jalan Besar Ijen, Simpang Balapan dan Jalan Soekarno Hatta. Pemerintah Kota Malang mengingatkan warga agar tidak merayakan malam tahun baru dengan berkerumun karena pandemi belum berakhir.
Pada pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 di wilayah Kota Malang, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota menerjunkan kurang lebih 350 orang personel. Namun, secara keseluruhan personel gabungan yang diterjunkan mencapai 600 orang.
Selain itu, Polresta Malang Kota menyiapkan pos pelayanan dan pengamanan, yakni Pos Terpadu pintu keluar Tol Madyopuro, Pos Pelayanan Gereja Ijen, Pos Pengamanan Gereja Albertus dan kawasan Soekarno Hatta Universitas Brawijaya dan di Gereja Kayutangan.
Secara keseluruhan ada sebanyak 15.651 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan kasus aktif tercatat enam kasus. Dari total tersebut, sebanyak 14.514 orang dilaporkan telah sembuh, 1.131 orang dinyatakan meninggal dunia.