REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sudah dua tahun melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Rektor UAD, Muchlas mengatakan, keaktifan UAD dalam menjalankan program tersebut mendapatkan apresiasi dari Kemendikbudristek.
Hal ini terlihat dari banyaknya program yang diberikan kepada UAD untuk dilaksanakan. Bahkan, kata Muchlas, di akhir tahun ini pun UAD diberi kesempatan mendapatkan hibah bersama 141 perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Setelah dua tahun melaksanakan MBKM, UAD pun mengadakan seminar hasil program penelitian kebijakan MBKM dan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS kerja sama. Seminar ini berlangsung di Hotel Alana Yogyakarta, Sleman, Rabu (29/12).
"UAD harus bisa mempersepsikan pemberian kesempatan tersebut sebagai sebuah kepercayaan," kata Muchlas dalam seminar tersebut, Rabu (29/12).
Muchlas menjelaskan, sebagian besar program yang terkait dengan MBKM di UAD sudah diintegrasikan dengan sistem-sistem yang ada. Menurutnya, UAD juga sudah terbiasa melakukan program sinergi dan kolaborasi.
"Sehingga ke depan program MBKM diharapkan akan berjalan lebih baik lagi," ujar Muchlas.
Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UAD, Ishafit mengatakan, program dari MBKM merupakan peluang dan tantangan bagi UAD. Bagi perguruan tinggi, MBKM memberikan peluang untuk berinovasi.
"Yang terpenting dari pelaksanaan program-program MBKM adalah tidak menyimpang dari visi dan misi universitas. Kemudian yang lebih penting lagi mencerdaskan kehidupan bangsa, memberikan landasan nilai kehidupan dan keindonesiaan," kata Ishafit.
Terkait dengan kebijakan MBKM di UAD di 2021, hasil penelitian menunjukkan dari sisi kemanfaatan program sangat baik. Terbukti dari 10.852 responden mahasiswa, 90 persen diantaranya ingin mengikuti kegiatan program MBKM dan telah merasakan peningkatan softskills dan hardskills dari program tersebut.
Program MBKM ini juga dinilai membantu perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dan meningkatkan kompetensi lulusan. Saat ini, UAD juga telah mengembangkan program MBKM mandiri, di luar program yang ditawarkan oleh Kemendikbudristek.
Dalam seminar tersebut, dipaparkan beberapa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. Pertama, dipaparkan terkait 'Pengembangan Model Pembelajaran dan Alat Bantu Kinerja Praktik untuk Kesiapan Kerja Siswa di Masa Pandemi Covid-19'.
Pemaparan kedua terkait 'Optimasi Pewarna Kain Katun dan Sutra Campuran dengan Pewarna Alami pada Kain Termodifikasi Kitosan'. Ketiga, ada pemaparan terkait hasil dari 'Pengembangan Tas Siaga Bencana (Tasiga) Berbasis Kearifan Lokal Yogyakarta Sebagai Upaya Membangun Kesiapsiagaan Bencana Bagi Masyarakat'.