REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Problem genangan di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, kembali muncul menyusul tingginya curah hujan yang turun di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.
Penyebabnya pun klasik, sistem drainase serta sejumlah sungai yang ada di wilayah pesisir timur Kota Semarang tersebut tidak mampu lagi menampung debit air yang melonjak signifikan akibat tingginya curah hujan.
Menjelang malam perganttian tahun, beberapa waktu lalu, sebagian wilayah Kecamatan Gayamsari sudah tergenang akibat hujan deras yang turun sepanjang siang hingga menjelang malam hari.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga terus mengguyur wilayah Kota Semarang dan sekitarnya. Hingga genangan air pun meluas dan kembali mengganggu aktivitas warga.
Hal ini membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus memantau perkembangannya. terutama dengan penanganan dengan infrastruktur pompa pengendali banjir yang telah terpasang di wilayah rawan genangan.
Pasalnya, genangan air yang setinggi 20 sentimeter hingga 50 sentimeter masih terpantau di kawasan Kaligawe dan Genuk. Hal ini tak hanya mengganggu rutinitas warga, namun juga mengganggu arus lalu lintas di jalur pantura Kota Semarang tersebut.
Karena jamak menyebabkan kemacetan akibat kendaraan yang melintas harus ekstra hati- hati. Seperti pada Senin (3/1) di sela aktivitas bersepeda guberur juga memantau kondisi di Jalan Kaligawe, Kecamatan Genuk. Tampak banjir masih tinggi menyebabkan kendaraan yang melintas harus antri dan ekstra hati- hati.
Untuk kesekian kali, gubernur meminta agar persoalan yang dapat menyumbang terjadinya genangan banjir harus ditangani dengan baik. Seperti tumpukan sampah serta pengoperasian pompa pengendali banjir di sejumlah rumah pompa.
"Saya minta, sampah- sampah yang menumpung di saluran drainase agar dibersihkan rutin dan diangkat dan ditempatkan dengan benar agar tidak menumpuk dan hanyut kembali ke sungai," katanya.
Gubernur mengaku setiap genangan kembali terjadi jamak mendapatkan komplain dari masyarakat, terkebih genangan ini selalu menjadi problem setiap tahun khususnya, pada saat musim penghujan.
Untuk itu, ia ingin agar seluruh pemangku kepentingan selalu siaga dan berjaga dalam cuaca seperti yang ekstrim seperti saat ini. "Apalagi ketika sedang tidak hujan, mestinya harus dioptimalkan pompanya agar genangan bisa segera surut, dan itu menjadi bagian dari pelayanan publik," katanya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan telah meminta jajarannya untuk berkoordinasi. Selain itu juga berkomunikasi dengan Sekda Kota Semarang untuk menindaklanjuti, terutama dengan pompa-pompa yang rusak.
Seperti pompa yang rusak di rumah pompa Pasar Waru yang masih belum berfungsi. berdasarkan laporan yang diterimanya, kerusakan diakibatkan pompa kemasukan kawat. “Maka saya meminta kepada petugas untuk rutin membersihkan sampah di sekitar kepala pompa," katanya.