REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Realisasi investasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada 2021 melampaui target yang ditetapkan meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19.
"Investasi di Kabupaten Cilacap pada 2021 ditargetkan sebesar Rp 1 triliun dan realisasinya mencapai Rp 1,2 triliun, sehingga dapat melampaui target," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri di Cilacap, Jateng, Senin (3/1).
Ia mengakui pandemi Covid-19 turut berpengaruh terhadap pencapaian target investasi di Kabupaten Cilacap pada 2021 meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang merupakan awal masa pandemi, kata dia, realisasi investasi pada 2020 justru mencapai Rp 3,9 triliun atau meningkat di atas 400 persen dari target yang sebesar Rp 913 miliar.
Menurut dia, investasi di Cilacap pada 2021 didominasi oleh industri-industri besar seperti pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan Pertamina. "Proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) di Pertamina Cilacap, kemudian perluasan S2P (PT Sumber Segara Primadaya selaku pengelola PLTU Karangkandri, red.) sangat mempengaruhi," kata Awaluddin menegaskan.
Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah meningkatkan target investasi pada 2022 menjadi Rp 4 triliun. Hal itu sesuai Peraturan Bupati Cilacap yang berdasarkan hasil kajian DPMPTSP Kabupaten Cilacap dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan, DPMPTSP telah menyiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan target investasi tersebut. Antara lain dengan melakukan promosi melalui forum-forum bisnis di tingkat provinsi maupun nasional.
"Apalagi Cilacap pada 2021 mendapatkan penghargaan dalam bidang pengelolaan investasi untuk investasi kelapa terpadu. Itu kan kalau dapat juara, kita mendapat kesempatan untuk promosi-promosi sampai tingkat internasional, sehingga pada akhir 2021 kami promosi dengan Singapura," kata Awaluddin.