Senin 10 Jan 2022 07:43 WIB

Roblox Matikan Aplikasi di China, Buat Versi Baru

Roblox versi China yakni LuoBuLeSi ditutup.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Roblox menjadi tempat di mana siswa belajar keterampilan coding komputer sambil merancang gim untuk dibagikan dengan teman-teman di tempat daring.
Foto: roblox
Roblox menjadi tempat di mana siswa belajar keterampilan coding komputer sambil merancang gim untuk dibagikan dengan teman-teman di tempat daring.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Roblox menutup aplikasi iOS dan Android versi China yang dikenal sebagai LuoBuLeSi. Menurut laporan dari TechCrunch, aplikasi tersebut hanya bertahan lima bulan setelah dirilis di China.

Aplikasi, yang diluncurkan sebagai uji coba dalam kemitraan dengan perusahaan gim China Tencent, akan dibangun kembali dan berpotensi dirilis ulang di negara tersebut di kemudian hari.

Baca Juga

Roblox secara resmi dikeluarkan dari toko aplikasi pada 8 Desember tahun lalu, seperti yang diumumkan pada versi terjemahan situs web Roblox China. Postingan tersebut berterima kasih kepada para pemain karena telah menguji aplikasi.

“Tahun lalu, kami meluncurkan Roblox China (yang) juga dikenal sebagai LuoBuLeSi dengan visi untuk membangun dunia virtual pengalaman 3D yang imersif yang telah kami uji dan ulangi selama ini,” kata juru bicara Roblox James Kay dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.

“Sangat penting bahwa kami sekarang melakukan investasi yang diperlukan, termasuk investasi dalam arsitektur data kami, untuk mewujudkan visi jangka panjang kami untuk LuoBuLeSi,” ujarnya dilansir dari The Verge, Ahad (9/1/2022).

Mengenai mengapa aplikasi Roblox dihapus, Kay mengatakan kepada The Verge bahwa sejumlah tindakan sementara yang penting diperlukan saat platform bersiap untuk membangun versi aplikasi yang lain. Kay juga tidak membagikan detail tambahan tentang kapan versi baru akan dirilis. Dia mencatat bahwa perusahaan akan membuat informasi publik ketika saatnya tiba.

Debut singkat Roblox di China tidak lepas dari tantangan. Financial Times melaporkan bahwa platform tersebut tampaknya berjuang melawan pesaing China, seperti Reworld milik ByteDance yang serupa. Selain itu, Roblox menghadapi tantangan yang lebih besar: China sendiri.

Financial Times mencatat bahwa Roblox tunduk pada standar peraturan China, meskipun memasarkan dirinya sebagai gim edukasi, yang mengakibatkan penyensoran beberapa fiturnya. Penutupan Roblox China, meskipun sementara, menandai penghentian tiba-tiba dari gim populer lainnya di negara tersebut.

Pada November lalu Epic Games menutup pengujian Fortnite di China. Gim itu telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mematuhi aturan konten ketat China. Yang lebih mengejutkan, versi global Steam tampaknya dilarang di China pada akhir Desember, mungkin untuk menggantikan layanan dengan versi China yang jauh lebih terbatas.

Menjelang semua penghentian terkait gim ini, regulator China membandingkan “candu spiritual” dan mulai membatasi waktu layar anak-anak hanya tiga jam per pekan. Ini merupakan tambahan dari jam malam yang melarang anak-anak bermain gim antara pukul 22.00 hingga 08.00 pagi, yang seharusnya melawan kecanduan gim video.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement