REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah pasien positif COVID-19 di Purbalingga kembali bertambah dua orang setelah sebelumnya sempat tidak ada penambahan kasus baru.
"Setelah sepekan terakhir sempat nihil kasus aktif atau zero case kini di Purbalingga kembali muncul dua kasus positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr. Jusi Febrianto ketika dihubungi dari Purwokerto, Rabu (12/1/2022).
Dia mengatakan kedua pasien terkonfirmasi COVID-19 tersebut memiliki riwayat perjalanan dari luar kota. "Kini keduanya dirawat secara intensif di fasilitas kesehatan yang ada di Purbalingga," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan penelusuran terhadap mereka yang pernah kontak dengan dua orang tersebut serta melakukan tes cepat sebagai bentuk kewaspadaan dan mencegah penyebaran COVID-19.
Dia juga menambahkan bahwa total keseluruhan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan hingga saat ini ada sebanyak 18.448 orang. Dari jumlah tersebut, kata dia, sebanyak 17.310 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.136 meninggal dunia serta dua orang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Dengan adanya dua penambahan kasus baru tersebut, kata dia maka dapat menunjukkan bahwa ancaman COVID-19 di wilayah setempat belum berakhir sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
"Kami kembali mengingatkan agar masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan juga mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dan juga menghindari kerumunan," katanya.
Pemkab Purbalingga, kata dia, juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bagi yang belum vaksin untuk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19. "Kami mengajak masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, bagi yang belum mendapatkan vaksin diharapkan segera mendaftarkan diri ke Puskesmas yang terdekat dari domisili masing-masing," katanya.
Menurutnya, peningkatan cakupan vaksinasi pada suatu wilayah tentunya akan dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam upaya percepatan pengendalian pandemi COVID-19.