REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan setidaknya 1,2 juta warga yang mendapatkan vaksin booster. Pelaksanaan vaksinasi booster diawali dengan kick off pada 13 Januari 2022 ini dengan sasaran lansia, ASN hingga tenaga pendidik.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Pembayun Setyaningastutie mengatakan, vaksin booster ini ditargetkan selesai pada Akhir Januari atau Februari. mendatang Pelaksanaan vaksinasi booster pun akan digencarkan di fasilitas pelayanan kesehatan dan sentra-sentra vaksinasi yang sudah ada.
"Kita harapkan secepatnya yang booster ini (selesai), mungkin sampai akhir bulan ini kalau bisa. Ini tidak hanya dilaksanakan (oleh Dinkes) DIY, tapi juga kabupaten/kota serentak," kata Pembayun saat meninjau kick off vaksinasi booster di JEC, Bantul, Kamis (13/1).
Pembayun menuturkan, khusus untuk booster lansia di DIY ditargetkan lebih dari 472.800 orang. Selain menggencarkan booster, pihaknya juga terus menuntaskan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua bagi lansia.
Berdasarkan data dari Pemda DIY per 12 Januari 2022, vaksinasi dosis pertama untuk lansia sudah mencapai 82,2 persen dan 72,14 persen untuk dosis kedua. Sedangkan, secara keseluruhan capaian vaksinasi di DIY sudah di angka 99 persen.
"Kalau dosis satu (untuk vaksinasi lansia) sudah 82,2 persen, makanya selain booster kita tetap mengejar yang belum divaksin. Kita masih punya PR sekitar 27 persen lagi untuk yang belum divaksin," ujar Pembayun.
Setelah booster untuk lansia, ASN dan tenaga pendidik ini selesai dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan booster untuk masyarakat umum. Pembayun menyebut, ketersediaan vaksin pun masih mencukupi di DIY.
Bahkan, untuk vaksin AstraZeneca ada yang akan masuk masa kedaluwarsa atau expired date. Setidaknya, kata Pembayun, sekitar 30 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang akan kedaluwarsa pada 21 Januari 2022 nanti.
Sehingga, penerima booster pada kick off saat ini diprioritaskan bagi mereka yang disuntik dengan AstraZeneca. Selain itu, juga juga digunakan vaksin Pfizer bagi penerima booster pada kick off yang digelar selama tiga hari kedepan di JEC.
"Ketersediaan vaksin aman, ini yang kita minta (ke pusat) yang primernya Sinovac dulu, nanti yang AstraZeneca mungkin bulan depan karena hitungannya ada yang belum (digunakan)," jelasnya.
Sementara itu, salah satu penerima booster yakni Suratijo Binangun (63) tidak dapat disuntik vaksin. Suratijo yang merupakan warga Bantul dan juga Abdi Dalem Keraton tersebut masuk dalam daftar penerima booster.
Namun, ia tidak dapat menerima suntikan karena Suratijo seharusnya mendapatkan booster dengan jenis vaksin Moderna. Hal ini dikarenakan Suratijo merupakan penerima vaksin primer dengan jenis AstraZeneca sebelumnya.
Sementara, jenis booster yang saat ini digunakan pada kick off yakni AstraZeneca dan Pfizer. " Karena beda vaksin, minggu depan saya harus balik lagi untuk dapat booster," katanya di JEC.