REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Belasan sampel whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi penyebaran Omicron di DIY sudah dikirim ke laboratorium. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, belum ada hasil dari pemeriksaan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, total ada 15 sampel dari warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Ke 15 sampel ini diambil dari Kabupaten Kulonprogo sebanyak delapan sampel dan tujuh sampel lainnya dari Kota Yogyakarta.
"Kurang lebih (pemeriksaan WGS selama) dua pekan. Kemarin yang masuk itu yang pasti lebih dulu delapan sampel yang Kulonprogo, Kota Yogyakarta tujuh tapi kan (masuknya) baru kemarin," kata Pembayun di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY, Kamis (13/1).
Sampel tersebut dikirimkan ke laboratorium karena terjadi penularan yang cepat. Sampel dari Kulonprogo, katanya, diambil dari klaster yang muncul karena adanya kunjungan tamu dari luar kota di salah satu keluarga di kabupaten tersebut. "Dikirim (ke laboratorium) karena penularannya cepat, kriterianya itu," ujar Pembayun.
Selain itu, ada beberapa sampel dengan CT value yang di bawah 30. Seluruh sampel yang diperiksakan dengan WGS dikirimkan ke laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dan laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM).
"CT yang di bawah 30 (jumlah sampelnya) tidak sampai delapan (sampel). Tapi karena dia (penularannya terjadi) dalam satu area dan dalam kondisi saat ini, ya lebih aman diperiksakan semua saja," jelasnya.
Pembayun menuturkan, pemeriksaan sampel dengan WGS ini masih akan terus dilakukan. Hal ini mengingat jumlah sampel yang diperiksakan belum mencapai target yang ditetapkan dari pemerintah pusat.
"Target kita itu kalau tidak keliru minimal 70 (sampel) kita harus mengirimkan (ke laboratorium). Kemarin dari pusat mintanya minimal 70 sampel dalam tahap pertama ini, diminta pokoknya segera dikirimkan," kata Pembayun.