REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jelang perayaan Imlek, produsen kue keranjang 'Ny Souw' di Karangklesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai kebanjiran pesanan. Sebelumnya tahun lalu, Rita Handayani (60 tahun), pemilik kue keranjang 'Ny Souw' hanya mendapat sekitar 300 kilogram pesanan, tahun ini produksinya mencapai 400 kg.
"Tahun ini pesanan kita mengalami peningkatan, karena ekonomi sudah meningkat ya jadi pasar juga mengalami peningkatan," ujar Burky Susanto (27 tahun), anak pemilik kue keranjang 'Ny Souw'.
Sebagai kue yang diproduksi secara musiman, kue keranjang memang tidak mengalami penurunan signifikan selama pandemi. Hal ini karena membagi-bagikan kue keranjang adalah bentuk berbagi rezeki saat imlek.
"Kue keranjang itu untuk dibagi-bagikan dan dimakan bersama-sama, karena sebagai lambang berbagi rezeki kepada sesama," kata pemilik, Rita Handayani.
Akan tetapi, dengan menurunnya kasus Covid-19 dan membaiknya ekonomi, pihaknya kebanjiran pesanan untuk Imlek 2022. Sebelumnya, Rita Handayani atau Ny Souw merupakan reseller kue keranjang selama 15 tahun di Purwokerto.
Namun, adanya kendala dari distributor membuat pihak Ny Souw berinisiatif untuk membuat sendiri kue keranjang. Apalagi, ia telah dikenal oleh para pelanggan di Purwokerto dan sekitarnya.
Kemudian Ny Souw mulai memproduksi kue keranjang pada 2019, dan hingga kini menjadi satu-satunya produsen kue keranjang di Purwokerto.
"Kami baru mulai beberapa tahun terakhir, sekitar 2019. Kami produsen satu-satunya di Purwokerto, banyaknya produsen rata-rata di Tegal dan Jakarta," kata Rita.
Tidak seperti kue keranjang lainnya, kue keranjang Ny Souw memiliki rasa yang berbeda. Umumnya, kue keranjang memiliki empat rasa yakni frambors, pandan, original dan coklat. Ny Souw memiliki tambahan satu rasa yaitu durian, yang terdiri dari durian asli dan rasa durian.
Untuk yang rasa durian asli, biasanya merupakan permintaan khusus pelanggan. Produksinya tergantung jumlah permintaan. Harganya pun lebih mahal karena terbuat dari durian asli, berbeda dengan rasa durian yang memiliki harga yang sama dengan varian rasa lainnya.
Untuk harga sendiri, kue keranjang 'Ny Souw' dijual Rp 34 ribu per satu kg. Ada yang isi empat yakni ukuran 250 gram per kue dan ada yang isi delapan dengan ukuran 125 gram pee kue. Untuk varian durian asli dihargai lebih mahal yakni Rp 40 ribu per kg.
Produksi kue ini dilakukan selama sepekan dan dijual ke reseller yang secara langsung menjual ke para pelanggan di Purwokerto, Slawi, dan Banjaran. Di luar waktu Imlek, Ny Souw memproduksi kue kering lainnya, termasuk kue nastar dan lainnya saat musim Lebaran Idul Fitri.
Kue khas Imlek memiliki warna-warna cerah sesuai rasanya. Untuk pembuatannya sendiri yakni dengan bahan-bahan tepung ketan, gula, air dan perasa. Kue yang dikukus sekitar delapan jam ini memiliki tekstur kenyal dan lengket. "Dan kue keranjang ini bukan untuk dimakan sendiri, makannya harus dibagi-bagi," kata Burky.