REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur meminta kepada masyarakat supaya mewaspadai merebaknya penyakit demam berdarah akhir-akhir ini.
Kepala Dinas Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah mengatakan, selain bahaya COVID-19 varian baru yakni Omicron, Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit demam berdarah. "Pasalnya, penyebaran demam berdarah dengue (DBD) sangat cepat di musim hujan," ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Ia mengatakan, mulai awal Januari hingga hari ini, jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai 17 kasus. Meski tak ada laporan kematian, namun kewaspadaan sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah antisipatif. "Mewaspadai dengan cara mengantisipasi jangan sampai jentik nyamuk demam berdarah tumbuh dan berkembang di sekitar tempat tinggal," kata Ani.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggalakkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di sekitar tempat tinggal masing-masing. Serta melaksanakan 5 M, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta membuang kaleng bekas dan memasukkan ikan cupang atau bubuk abate ke dalam setiap genangan air."Jangan lupa untuk menggalakkan 5M setiap harinya agar kita bisa memberantas penyebaran demam berdarah," katanya.Sejauh ini, berbagai upaya yang dilakukan Dinkes Kabupaten Pasuruan telah dilakukan. Yakni meminta kader jumantik untuk segera bergerak mengawasi penyebaran jentik-jentik nyamuk demam berdarah di sekitar lingkungan RT/RW masing-masing."Intinya jangan membiarkan ada genangan air terjadi. Jaga kebersihan di sekitar tempat tinggal, dan cuaca seperti ini harus dalam kondisi kesehatan yang tetap terjaga. Makan yang bergizi, olahraga dan istirahat cukup," tukasnya.