REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 harian di DIY terus menunjukkan kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, agar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk dievaluasi.
PTM sendiri sudah dijalankan secara penuh atau 100 persen di DIY untuk jenjang SMP dan SMA. Namun, ia meminta agar kapasitas PTM 100 persen ini dikurangi.
Pasalnya, ada beberapa kasus yang sudah ditemukan saat PTM berlangsung di DIY meskipun angkanya tidak signifikan. Salah satunya kasus positif yang ditemukan di SMA Negeri 8 Yogyakarta, dimana saat ini masih terus dilakukan penelusuran.
"Kalau SMP dan SMA saya mohon untuk tidak 100 persen, mungkin 50 persen. Kita lihat sepekan ini perkembangannya seperti apa," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (28/1).
Untuk itu, ia meminta kepada sekolah dan pemerintah kabupaten/kota untuk mengevaluasi kembali pelaksanaan PTM 100 persen agar tidak terjadi penularan Covid-19 yang lebih meluas. Jika ditemukan kasus di sekolah, katanya, kegiatan PTM harus dihentikan untuk sementara waktu.
"Itu saya mohon untuk sekolah dari masing-masing kabupaten/kota bisa melihat itu dalam konteks perkembangan yang ada," ujar Sultan.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DIY terus melaporkan penambahan kasus positif beberapa yang terus meningkat beberapa hari ini. Bahkan, pada 28 Januari kasus positif meningkat cukup signifikan mencapai 69 kasus baru.
Peningkatan kasus harian tersebut juga menyebabkan positive rate harian Covid-19 juga meningkat menjadi 0,90 persen. Secara kumulatif, total kasus positif di DIY sudah mencapai 157.281 kasus.
"Kasus aktif saat ini tercatat 249 kasus," Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Kesembuhan Covid-19 juga dilaporkan bertambah sebanyak empat kasus, dengan total menjadi 151.759 kasus. Dengan begitu, persentase kesembuhan saat ini di DIY mencapai 96,49 persen.
Sementara itu, kematian Covid-19 dilaporkan nihil pada 28 Januari ini. Total kematian pun masih tercatat di angka 5.273 kasus dengan persentase kematian yakni 3,35 persen.
"Untuk BOR (bed occupancy rate) dari bed critical dan BOR bed non critical di rumah sakit rujukan saat ini masing-masingnya 4,26 persen," ujarnya.