REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak generasi muda turut memberdayakan masyarakat pesisir. Pemberdayaan masyarakat pesisir menurutnya dapat menjadi kunci pemulihan ekonomi di Jatim yang terdampak Covid-19. Utamanya melalui peningkatan dan diversifikasi produk ekspor.
"Kami di Jatim siap untuk mensupport sebaik mungkin generasi muda di Jatim untuk menjadi lebih detail dalam pemberdayaan masyarakat pesisir," kata Emil, Jumat (11/2).
Ia melanjutkan, produk perikanan Jatim berkontribusi cukup besar terhadap ekonomi di wilayah setempat. Di Jatim, kata dia, udang segar dan udang vanname menjadi komoditas ekspor tertinggi, yang kemudian diikuti tuna dan kepiting segar.
Produk perikanan Jatim, kata dia, diekspor ke berbagai belahan dunia utamanya ke Amerika Utara, Jepang, dan Tiongkok. Udang segar dan vanname dengan nilai ekspor 306 juta dolar AS menjadi salah satu komoditas ekspor tertinggi.
"Diikuti tuna dan kepiting segar sebesar 104,44 dolar AS. Ekspor utama Indonesia dan Jatim adalah ke Amerika Utara, dan tumbuh 16,5 persen di masa pandemi," ujarnya.
Berkat ekspor produk maritim ini, sebut Emil, pemulihan ekonomi di berbagai segmen mulai tampak. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Jatim meningkat sebesar 4,59 persen di kuartal IV/ 2021, dengan nilai ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 30,12 persen.
"Khusus untuk perikanan, kita punya ekspor 1,65 miliar dolar AS. Pemulihan ekonomi baik di Indonesia dan di negara mitra dagang kita sudah terasa, terdapat recovery di berbagai segmen," jelas dia.
Emil menekankan, kata kunci dari industri perikanan adalah keberlanjutan atau sustainability. Industri-industri harus tetap memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam dan kesejahteraan nelayan.
"Kata kunci dari industri ini adalah sustainability atau keberlanjutan, baik dari segi sumber saya alam dan nelayan akan saling bertimbal balik," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika