REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Sejumlah siswa dan guru di beberapa sekolah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terpapar COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan informasi yang dihimpun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk tingkat SMP terdapat 10 sekolah dan SD 10 sekolah. "Untuk tingkat SD ada satu sekolah sudah selesai masa pemulihannya," katanya, Jumat (11/2/2022).
Terkait dengan PTM, ia mengatakan masih menyesuaikan dengan ketentuan pemerintah pusat. Namun, karena situasi di daerah sebagai dinamis maka akan menyesuaikan dengan perkembangan kasus di Kabupaten Magelang.
Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin mengatakan dalam seminggu terakhir ini memang ada kenaikan kasus terkonfirmasi COVID-19. Hal ini berkorelasi erat dengan kasus terkonfirmasi yang terjadi di lingkup sekolah.
Azis menyampaikan hingga saat ini dari 816 PAUD di Kabupaten Magelang yang melaksanakan PTM terbatas 303 PAUD, dari 602 SD yang melakukan PTM terbatas 505 sekolah, dan dari 131 SMP ada 87 sekolah yang melakukan PTM terbatas.
Ia menjelaskan pelaksanaan PTM di Kabupaten Magelang sudah berlangsung selama enam bulan, sejak September 2021 hinggaFebruari 2022. "Sampai Januari tidak ada kasus terkonfirmasi COVID-19. Namun trenterkonfirmasi seminggu terakhir memang sangat tinggi maka memberikan implikasi pada kasus di sekolah," katanya.
Terkait dengan kasus terkonfirmasi di lingkup sekolah beberapa waktu lalu, ia mengatakan sudah ditindaklanjuti oleh pihak puskesmas dengan melakukan pelacakan. Untuk tingkat SD ada lima guru dan lima siswa yang terkonfirmasi, sedangkan tingkat SMP terdapat 12 guru dan dua siswa.
"Sebelumnya sebagian sekolah sudah ada yang melaksanakan 100 persen PTM dan itu diperbolehkan. Namun setelah masuk PPKM Level 2 maka pembelajaran maksimal 50 persen dari kapasitas ruang kelas, bisa bergantian, bisa durasi dan lain sebagainya," katanya.