Kamis 24 Feb 2022 23:12 WIB

SMKN Jateng Buka Pendaftaran bagi 264 Siswa tidak Mampu

SMKN Jateng dikhususkan bagi siswa yang berprestasi namun terkendala biaya.

SMKN Jateng Buka Pendaftaran bagi 264 Siswa tidak Mampu (ilustrasi).
Foto: PxHere
SMKN Jateng Buka Pendaftaran bagi 264 Siswa tidak Mampu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah membuka kembali pendaftaran bagi 264 siswa tidak mampu yang mempunyai prestasi pada tahun ajaran 2022/2023 dengan menggratiskan seluruh biaya pendidikan, mulai seragam sekolah hingga makan dan asrama.

"Jumlah kuota 264 orang itu dibagi untuk tiga SMKN Jateng, yakni di Kota Semarang (daya tampung 120 siswa), kemudian di Kabupaten Pati (48 siswa), dan terakhir di Kabupaten Purbalingga (96 siswa)," kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Ainur Rojik di Semarang, Kamis.

Baca Juga

Pada tahap awal penerimaan siswa baru, pihaknya berencana melakukan sosialisasi terkait dengan PPDB SMKN Jateng melalui temu daring pada hari Senin (28/2) dengan peserta Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, ketua MKKS SMP, dan koordinator guru BK SMP se-Jateng.

Dengan sosialisasi tersebut, dia berharap informasi PPDB SMKN Jateng TA 2022/2023 dapat diterima calon siswa yang tersebar di Jateng dan orang tua calon murid juga bisa teredukasi dengan baik.

"Kalau pendaftaran nanti melalui website https://www.ppdb.smknjateng.sch.id/ mulai 1 Maret sampai 28 April 2022," ujarnya.

Ditegaskan pula bahwa SMKN Jateng dikhususkan bagi siswa yang berprestasi namun terkendala biaya atau miskin. Hal tersebut merupakan bentuk kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meningkatkan akses layanan pendidikan.

Calon peserta didik akan menjalani sejumlah seleksi, mulai dari seleksi administrasi hingga kunjungan ke rumah calon siswa guna memastikan yang bersangkutan benar-benar berasal dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi.

Untuk pembelajaran di asrama, lanjut Ainur, tetap memperhatikan kondisi pandemi COVID-19. Selama ini penerapan protokol kesehatan pada tatap muka secara ketat.

"Jika ada siswa yang sakit, langsung diisolasi, bahkan tak jarangtatap muka secara jarak jauh. Selain itu, dengan sistem asrama, pantauan terhadap murid lebih mudah," kata Ainur.

Dikatakan pula bahwa mulai tahun ini SMKN Jateng akan dikelola oleh Cabang Dinas Pendidikan sesuai dengan wilayah masing-masing dengan tujuan agar komunikasi dan teknis pembiayaan lebih dekat.

Kendati demikian, supervisi dan pembinaan SMKN Jateng tetap dipantau oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Ia berharap orang tua calon siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebab dunia industri banyak yang berminat merekrut lulusan SMKN Jateng.

"Soft skilllulusannya bagus. Jadi, jangan dilewatkan kesempatan ini. Bagi mereka yang berprestasi tetapi tidak mampu, bisa memanfaatkan peluang dari kebijakan gubernur ini," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement