REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta merencanakan akan melakukan pembelajaran jarak jauh total atau 100 persen. Hal ini menyusul masih terus naiknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran SMP, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Hasyim mengatakan, PJJ secara penuh tersebut akan digelar dalam waktu dekat. Pihaknya masih masih menunggu instruksi lebih lanjut untuk melaksanakan PJJ.
"Rencananya akan dilakukan PJJ 100 persen, tapi kami masih menunggu SE (surat edaran) dari Wali Kota (Yogyakarta)," kata Hasyim kepada Republika melalui sambungan telepon.
Dimungkinkan, PJJ secara penuh ini akan dimulai pekan ini. Hasyim menyebut, jika nantinya sudah ada instruksi lebih lanjut, maka pihaknya akan langsung mensosialisasikan ke sekolah-sekolah untuk menerapkan PJJ total.
"Kalau instruksi sudah ada, kami akan langsung sampaikan ke sekolah-sekolah," ujarnya.
Saat ini, pembelajaran masih dilakukan dengan tatap muka secara terbatas. Tatap muka terbatas dilakukan dengan kapasitas 50 persen.
Meskipun begitu, ada beberapa sekolah yang sudah menggelar PJJ secara penuh. Sekolah yang sudah melaksanakan PJJ ini, katanya, merupakan sekolah yang sudah ditemukan kasus positif baik itu peserta didik maupun tenaga pendidik.
"Kalau di sekolah itu ditemukan kasus positif baik melalui surveilans maupun cek (periksa) mandiri, maka sementara sekolah tersebut PTM-nya diganti PJJ," jelas Hasyim.
Dari kasus positif yang sudah ditemukan di sekolah-sekolah, Hasyim menuturkan, penyebaran awalnya sebagian besar berasal dari lingkungan keluarga. Lama PJJ diberlakukan bagi sekolah yang ditemukan kasus positif pun juga didasarkan atas rekomendasi satgas di masing-masing wilayah.
"Waktunya itu nanti rekomendasi dari satgas kecamatan dan kemantren, serta puskesmas. (Waktunya ditentukan) Tergantung jumlah kasus (yang ditemukan), kan ada tracing juga, pembersihan sekolahnya, disemprot disinfektan dan sebagainya," tambahnya.