Rabu 09 Mar 2022 19:29 WIB

Kisah Gambar Ganjar di Tangah Hamparan Sawah

Sudah ribuan orang datang berkunjung untuk melihat langsung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tanaman padi membentuk gambar wajah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di tengah lahan persawahan di wilayah Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Foto: dok. Istimewa
Tanaman padi membentuk gambar wajah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di tengah lahan persawahan di wilayah Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: S Bowo Pribadi/Jurnalis Republika

Aktivitas bercocok tanam –boleh jadi— sama sekali tidak bersinggungan dengan bidang seni, terlebih untuk jenis- jenis tanaman pangan. Berbeda dengan tanaman hias, yang masih permisif dengan sentuhan seni.

Baca Juga

Bagi Sri Gunawan, pendapat ini sama sekali tidak berlaku. Sebab ia telah mempraktikan aktivtas bercocok tanam dan mengelaborasikan dengan unsur seni. Karyanya pun kini dapat disaksikan di lingkungan Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, kabupaten Semarang.

Ia menyisakan satu petak lahan persawahan untuk ditanam dua jenis padi yang berbeda, masing- masing padi tanaman padi yang umum ditanam petani dengan jenis pariwulung atau tanaman padi yang memiliki ciri khusus berwarna hitam kemarahan.

Penanamannya pun dilakukan sedemikian rupa hingga membentuk citra wajah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan senyum khasnya di tengah hamparan persawahan. Tak pelak, apa yang dilakukannya pun viral sejak diunggah di media sosial dua pekan lalu.

“Ini bukan sekedar tanaman pangan, namun teknik bercocok tanam yang saya dipadukan dengan sentuhan seni, hingga tercipta sebuah karya yang eksotis,” jelasnya, di Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (8/3).

Ia mengaku, aktivitas --yang belum banyak atau bahkan jarang dilakukan orang-- ini coba ditekuninya. Ia berharap bertani dengan sentuhan seni akan bisa mendatangkan tambahan pendapatan, tidak hanya bagi dirinya, namun juga bagi warga di Kelurahan Bergas Lor.

Karena karyanya itu juga, dalam satu bulan ini Gunawan pun lebih rajin ke sawah, untuk rajin menyiangi rumput- rumput liar yang tumbuh di petak sawah bergambar wajah Ganjar Pranowo tersebut.

Lebih jauh, Bambang mengaku ada tugas yang dia emban di Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kelurahan Bergas Lor. Apalagi dia juga menjadi konten kreator di pokdarwis teraebut.

Tanggungjawab inilah yang memantik ide- ide serta gagasan bagi pengembangan wisata di lingkungannya agar dilirik oleh masyarakat lain. “Maka saya bertanggungjawab terhadap hidup dan matinya pokdarwis,” lanjutnya.

Mau tidak mau, akhirnya ia harus melahirkan hal- hal baru dan menghasilkan sesuatu yang unik. Dari situasi tersebut, kemudian muncul ide membuat gambar wajah Ganjar Pranowo.

“Alasannya memang ia ‘ngefans’ sama pak Ganjar. Yang kedua kebetulan ada komen untuk menggambar Pak Ganjar, ya kami desain dan kami gambar pak Ganjar,” jelasnya.

Ternyata, wajah pak Ganjar di tengah sawah itu sangat menarik bagi banyak orang untuk berdatangan. Terutama para netizen, setelah gambar itu diunggah di media sosial.

Apalagi gambar di tengah sawah itu dipotret menggunakan drone, yang semakin menambah daya tarik bagi siapapun untuk mendekat. “Sampai saat ini, sudah ribuan orang datang berkunjung untuk melihat langsung,” tambah Bambang.

Kini, ide- ide baru sudah ada dalam perencanaannya. Ke depan, area persawahan ini akan dijadikan wisata ‘Seni Pari Corek’ atau area tanaman padei dengan konfigurasi gambar- gambar yang menarik.

Satu keinginan yang menurutnya belum terlaksana, sosok wajah yang dia gambar di tengah sawah (red; Ganjar Pranowo) hadir langsung menyaksikan karyanya.

Karena dia yakin, dengan kehadiran Ganjar di sawahnya itu akan semakin memperbanyak wisatawan yang hadir ke desa wisata Bergas Lor, seperti halnya desa wisata lain yang sudah dikunjungi gubernur Jawa tengah tersebut.

“Pak Ganjar ini kan sangat peduli dan mendukung kreatifitas desa wisata dan sudah banyak yang berkembang. Apalagi di Bergas Lor ini daya tariknya tidak dimiliki oleh desa wisata lain,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement