REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar minyak goreng sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok tersebut di wilayah setempat.
"Hari ini saya melepas sebanyak 10.796 liter minyak goreng yang diangkut enam armada dalam giat operasi pasar minyak goreng," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Jateng, Jumat (11/3/2022).
Bupati mengatakan minyak goreng tersebut akan didistribusikan ke-29 desa di enam kecamatan yang ada di Purbalingga serta kepada para pelaku UMKM dan pedagang kaki lima. "Tujuannya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng. Upaya ini dilakukan selain dalam rangka untuk menjaga harga dan memenuhi kebutuhan stok minyak goreng juga membantu masyarakat Purbalingga dalam rangka menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Dia juga mengatakan operasi pasar ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Purbalingga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. "Ini merupakan operasi minyak goreng tahap kedua dan sasaran operasi pasar kali ini yakni masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah dengan kategori desa miskin dan miskin ekstrem," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bupati Tiwi juga menambahkan bahwa ada 5.398 keluarga sasaran dari operasi pasar 10.796 liter minyak goreng tersebut. "Dengan kemasan masing-masing dua liter dengan harga Rp28.000 untuk kemasan premium dan Rp 27.000 untuk kemasan sederhana," katanya.
Pihaknya berharap operasi pasar minyak goreng ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Purbalingga yang betul-betul membutuhkan. "Pada masa yang akan datang kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan dan BUMN-BUMN untuk kembali mengadakan operasi pasar minyak goreng," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga Johan Arifin mengatakan dalam operasi pasar minyak goreng hari ini penyaluran dilakukan di masing-masing kantor kecamatan dan penerima menggunakan kupon pembelian.