REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Kepolisian Resor Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggencarkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat, mengantisipasi kebijakan pemerintah pusat memperbolehkan mudik Lebaran 2022 tanpa adanya tes usap atau antigen.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Gunung Kidul dan instansi lain untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi penguat atau vaksinasi COVID-19 dosis ketiga," kata Kapolres Gunung Kidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah di Gunung Kidul, Kamis.Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunung Kidul, capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat di wilayah itu baru mencapai 6,59 persen atau 39.191 orang, Kamis (24/3/2022).
Ia mengatakan percepatan vaksinasi COVID-19 penguat ini diupayakan lebih tinggi lagi. Ia berharap sebelum puasa atau menjelang libur Lebaran 2022 nanti sudah mencapai di atas 10 persen.
Apalagi pemerintah pusat juga tengah mempertimbangkan vaksin penguat menjadi syarat perjalanan mudik. Namun Aditya berharap capaian vaksin penguat ini juga diikuti dengan kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Wacana tersebut membuat syarat perjalanan bagi pemudik menjadi longgar. Potensi peningkatan, bahkan lonjakan pergerakan saat mudik nanti akan menjadi perhatian untuk diantisipasi.
"Kami minta masyarakat mendukung imbauan pemerintah, mulai dari segera mendapat vaksin, hingga tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Aditya mengatakan pihaknya akan tetap mempersiapkan secara matang dalam menghadapi mudik Lebaran nanti, termasuk membuka kemungkinan menerjunkan lebih banyak personel untuk pengamanan. "Kalau kami kerjanya dinamis ya, artinya sesuai dengan perkembangan situasi yang ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan capaian vaksinasi penguat masih terbilang rendah. Sampai saat ini, capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga masih di bawah 10 persen.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masyarakat merasa sudah cukup dengan dosis pertama dan kedua. "Kami tidak memasang target capaian untuk dosis ketiga ini. Penguat ini semua kembali kepada kesadaran masyarakat, kami tidak bisa memaksa, seperti dosis pertama dan kedua," katanya.