REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polemik di balik proyek pembangunan Bendungan Wadas, di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah belum kunjung tuntas. Sejumlah aksi protes terhadap kebijakan penambangan batu andesit yang dilakukan di Desa Wadas bahkan belum usai.
Belum lama ini, aksi juga digelar massa yang mengatasnamakan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas. Mereka menggelar aksi tersebut di Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, Provinsi Daaerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (22/3/2022) pekan kemarin.
Di lain pihak terkait dengan penolakan yang masih muncul bakal digelar forum diskusi terbuka terkait persoalan Wadas, akan digelar diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (29/3) besok.
Hal ini terungkap usai Rapat Evaluasi Penanganan Persoalan Wadas, yang digelar di gedung A lantai 2 kompleks Sekretariat daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/3).
"Besok warga Wadas mengundang kami untuk diskusi terbuka di UGM," ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai memimpin rapat evaluasi tersebut.
Terkait dengan undangan yang dimaksud, Ganjar menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap untuk datang dan akan menjelaskan. Menurutnya, diskusi tersebut akan menjadi forum yang bagus untuk melakukan sosialisasi kembali. Dengan begitu persoalan Wadas tersebut akan bisa dijernihkan.
Maka, rapat evaluasi ini juga membahas persiapan menju diskusi terbuka. “Terkait penanganan kasus Wadas dan bendungan Bener, semua pihak yang terlibat harus siap dan bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat dalam diskusi nanti,” kata Ganjar.
Ia juga menjelaskan, Pemprov Jawa Tengah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan Wadas. Mulai dari pelatihan keterampilan yang sudah dilakukan, bantuan untuk anak sekolah dasar (SD) yang juga sudah dilakukan, trauma healing yang telah dilakukan, dan banyak hal lagi.
Selain itu, forum rapat juga digunakan untuk memberikan penjelasan secara teknis, semua aspek juga dibahas termasuk aspek geologis, lingkungan, sosial, proses dan prosedur serta pengurusan IPL dan Amdal.
Untuk itu gubernur meminta agar semua dipersiapkan dan disampaikan dengan baik kepada masyarakat. “Mudah-mudahan itu bagian yang bisa membuka pengetahuan bersama, biar lebih enak,” lanjutnya.
Sementara itu, menurut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda provinsi jawa Tengah, Peni Rahayu setidaknya ada lima isu yang akan didiskusikan dalam forum di UGM tersebut.
Antara lain perihal rencana dan fungsi bendungan Bener, Amdal, dan isu lingkungan, serta proses penetapan lokasi dan aspek hukum. "Selain itu juga soal penjelasan metode dan teknik pengambilan batu andesit dan pasca pengambilan batu serta penanganan dampak sosial dari proyek bendungan Bener," jelasnya.