REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kejahatan jalanan yang melibatkan anak usia sekolah terjadi dikarenakan kelalaian di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar. Menurutnya, ada kelalaian dari keluarga yang menyebabkan anak usia sekolah yang aktivitasnya tidak dipantau.
Hal ini berkaca pada kasus-kasus yang sudah terjadi di Kota Yogyakarta maupun DIY secara keseluruhan. Sebagian besar, kata Heroe, kasus kejahatan jalanan yang melibatkan anak usia sekolah terjadi dikarenakan orang tua yang tidak mengetahui pergaulan dan lingkungan bermain dari anak itu sendiri.
"Selama ini ada kelengahan di lingkungan keluarga dan sekitar, sehingga kondisi anak-anak remaja tidak terpantau keberadaanya," kata Heroe.
Untuk itu, Heroe meminta agar keluarga dan lingkungan sekitar anak memberikan perhatian lebih terhadap aktivitas anak. Selain itu, pihaknya juga sudah menginstruksikan Satpol PP dan linmas (perlindungan masyarakat) untuk melakukan patroli di malam hingga dini hari yang bekerja sama dengan TNI/Polri.
"Misalnya jika malam hari belum pulang harus ditanyakan dan dicari keberadaanya, dan kegiatan berkumpul anak-anak jika mengarah negatif harus dicermati dan diwaspadai," jelas Heroe. "Tugas kita adalah menyelamatkan anak-anak kita," tambahnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta, Budi Santosa mengatakan perlu adanya kewaspadaan dini terhadap potensi kejahatan jalanan. Untuk kewaspadaan dini berbasis masyarakat, katanya, perlu keterlibatan dari semua pihak.
"Terutama kepedulian terhadap kegiatan anak-anak remaja di lingkungan masing-masing," kata Budi.
Kesbangpol Kota Yogyakarta, lanjut Budi, juga sudah membangun sistem laporan deteksi dini melalui Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang sudah terbentuk di tingkat kelurahan, tingkat kecamatan dan tingkat Kota Yogyakarta. Selain itu, Budi juga menegaskan bahwa laporan dan informasi dari masyarakat merupakan salah satu bentuk deteksi dini potensi kejahatan jalanan.
"Harapan kami masyarakat tidak segan memberikan informasi apapun, karena nanti itu kita rahasiakan. Masyarakat bisa melaporkan ke anggota FKDM di tingkat masing-masing," ujar Budi.