Senin 11 Apr 2022 23:03 WIB

Gunung Kidul akan Gelar Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga

Gula pasir dijual dengan harga Rp12.600 per kilogram (kg).

Gunung Kidul akan Gelar Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Gunung Kidul akan Gelar Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Dinas Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar operasi pasar kebutuhan pokok sampai menjelang Lebaran 2022 untuk menjaga stabilitas harga.

Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunung Kidul Sigit Haryanto mengatakan salah satu komoditas yang dijual dalam operasi pasar tersebut adalah minyak goreng curah yang harga di tingkat pedagang sudah di atas harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga

"Kami mengajukan usulan operasi pasar selama bulan Ramadan ini. Adapun pelaksanaannya menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia," katanya, Senin (11/4/2022).

Ia mengatakan pada awal Ramadhan 2022 ini, Disdag Gunung Kidul bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar operasi pasar gula pasir di Desa Ngeposari. Gula pasir dijual dengan harga Rp12.600 per kilogram (kg). "Ini baru diajukan lagi OP gula pasir untuk minggu ini, rencananya di Desa Wareng," katanya.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan awal pekan kedua Ramadhan, harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang sebelumnya naik mulai berangsur turun. Antara lain daging ayam broiler dan cabai rawit merah.

Saat ini, harga daging ayam di kisaran Rp36 ribu dari yang sebelumnya Rp38 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit merah turun cukup signifikan dari Rp55 ribu menjadi Rp32 ribu per kg. "Yang stabil tinggi minyak goreng dan telur ayam broiler di kisaran harga Rp25 ribu per kg," kata Sigit.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Sekda) DIY Tri Saktiyana sebelumnya mengatakan ada rencana operasi pasar minyak goreng curah. Namun, diperlukan koordinasi lebih lanjut dengan pusat. "Kami membatasi upaya operasi pasar minyak goreng curah karena persediaannya cukup terbatas. Kondisi ini terjadi karena produksinya pun dibatasi," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement