REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Menyusul terjadinya kebakaran tujuh kios di kompleks pasar Projo Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, para pedagang diimbau untuk selalu memperhatikan instalsi kelistrikan yang ada di kios maupun lapak mereka.
Imbauan ini disampaikan oleh Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha guna mengantisipasi berbagai risiko terjadinya kebakaran yang dapat dipicu oleh hubungan arus pendek (konsleting) listrik.
Menurut bupati, jamak peristiwa kebakaran yang terjadi pada fasilitas umum (fasum) –seperti pasar tradisional—yang disebabkan oleh konsleting listrik.
“Bahkan beberapa peristiwa kebakaran pasar tradisional di Kabupaten Semarang sebelumnya –umumnya-- juga dipicu oleh konsleting listrik,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (15/4/2022).
Oleh karena itu penting bagi para pedagang di pasar tradisional untuk selalu mengecek serta memastikan faktor keamanan dari instalasi kelistrikan yang ada di kios maupun dilapaknya masing- masing.
Apalagi pasar menjadi tempat kegiatan ekonomi dan menjadi tempat mencari nafkah para pedagang sehari- hari. “Sehingga pemanfaatan listrik untuk menunjang aktivitas para pedagang di pasar tradisional tetap aman,” jelasnya.
Terkait dengan peristiwa kebakaran tujuh kios di belakang bangunan induk pasar Projo Ambarawa, bupati menegaskan rencananya aliran listri ke kios- kios tersebut akan diputus terlebih dahulu.
Sambil menunggu proses perbaikan kios yang terdampak, nantinya instalasi dan sambungan listrik tersebut akan ditata ulang. “Sehingga para pedagang nantinya dapat beraktivitas kembali dengan naman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) kabupaten Semarang, Heru Cahyono menyampaikan, insiden peristiwa kebakaran sudah ditangani apparat kepolisian.
Agar para pedagang yang terdampak dapat segera beraktivitas kembali, Diskumperindag Kabupaten Semarang akan mengupayakan tempat sementara (darurat), masih di sekitar lingkungan pasar Projo Ambarawa.
“Akan kami upayakan tempat sementara tersebut belokasi di sekitar pasar Projo Ambarawa agar para pedagang dapat secepatnya dapat beraktivitas kembali,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran telah menghanguskan tujuh kios yang berada di belakang bangunan induk pasar Projo Ambarawa, pada Kamis (14/4) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Tercatat kebakaran menghanguskan kios Solekah --yang merupakan kios penggilingan mie pangsit dan daging-- kios penggilingan daging milik Win serta kios pemarut kelapa milik Hj Juariyah.
Selain itu juga dua kios pemarut kelapa milik H Slamet, kios penggilingan kopi milik Adib dan dua kios penggilingan daging milik Bambang. Kerugian materi akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 350 juta.