REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII 2022 tingkat nasional akan digelar di DIY pada 19-26 Juni mendatang. Pemda DIY memprediksi akan datang 10 ribu peserta yang berasal dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, kedatangan peserta Pesparawi XIII ini diharapkan berdampak pada pemulihan ekonomi di DIY. Pasalnya, perekonomian DIY terdampak selama pandemi Covid-19.
"Tentu ini akan baik juga dampaknya terhadap pemulihan ekonomi, UMKM juga akan terkena manfaatnya. Kontingen hampir 10 ribu orang, namun seturut kebiasaan pasti penggembira lebih banyak dari kontingennya. Kalau penggembira dua kali lipat, maka ada 30 ribu tamu dari luar daerah yang datang ke Yogya," kata Aji di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sleman, Kamis (21/4/2022) sore.
Sebagai tuan rumah, Aji menegaskan, DIY harus dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk mempromosikan wisata. Termasuk mempromosikan kebudayaan, ragam kuliner yang ada di DIY, yang tentunya berdampak positif terhadap upaya pemulihan perekonomian DIY.
Pada kegiatan Pesparawi 2022 ini, diusung tema 'Harmoni dalam Keberagaman'. Menurut Aji, acara tersebut juga dapat membangkitkan persatuan Indonesia mengingat seluruh peserta dengan berbagai suku dan etnis di Indonesia berkumpul di DIY.
Pihaknya pun mendukung dan menyambut baik digelarnya Pesparawi XIII ini di DIY. Pemda DIY pun saat ini terus melakukan persiapan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait akan digelarnya Pesparawi XIII di DIY pada Juni nanti.
"Terima kasih atas kepercayaan Menteri Agama atas penunjukan ini. Koordinasi terus dilakukan agar persiapan lancar dan selesai tepat waktu," ujar Aji yang juga Ketua Harian Pesparawi XIII Tahun 2022 tersebut.
Aji pun menegaskan agar protokol kesehatan dijalankan dengan baik selama acara berlangsung. Aji menyebut pentingnya protokol kesehatan meskipun saat ini penambahan kasus Covid-19 relatif landai, khususnya di DIY.
"Acara ini akan menjadi salah satu tolak ukur penyelenggaraan acara nasional di masa pandemi, sehingga panitia akan memastikan seluruh rangkaian kegiatan selalu memperhatikan protokol kesehatan," jelasnya.
Plt. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Pontus Sitorus, mengatakan, digelarnya Pesparawi bertujuan untuk memupuk tali persaudaraan, kebersamaan dan ungkapan kesetiaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dipilihnya DIY sebagai tempat untuk digelarnya kegiatan ini dinilai ideal. Pasalnya, kata Pontus, DIY memiliki keberagaman dengan toleransi yang cukup tinggi.
"Sesuai dengan tema, acara ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjadi penguatan toleransi antar umat beragama di Indonesia yang majemuk," kata Pontus.
Nantinya, Pesparawi XIII direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Juni. Sebagai implementasi penerapan protokol kesehatan, panitia juga akan menyiapkan beberapa lokasi (venue) di DIY sebagai pusat lomba.
Ada beberapa venue yang disiapkan untuk kegiatan tersebut yakni di Grha Sabha Pramana UGM, Taman Budaya Yogyakarta, dan Auditorium Kampus Sanata Dharma. Terkait dengan kategori perlombaan, total ada 12 kategori dalam Pesparawi XIII kali ini.
"Seperti paduan suara dewasa campuran, paduan suara wanita, paduan suara pria, paduan suara remaja putra/putri serta paduan suara anak usia 7-13 tahun," ujar Pontus.