REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pengelola destinasi dan desa wisata yang berada di Sleman, DIY, bersepakat untuk membuat gerakan bersama Reresik Dayohe Teko. Gerakan ini diawali dari forum diskusi yang diikuti lebih dari 60 pengelola destinasi dan desa wisata.
Tagar selaras slogan Sesarengan Mbangun Sleman dalam persiapan menyambut lonjakan kunjungan pemudik dan wisatawan ke Sleman periode libur Lebaran tahun ini. Langkah awal yang perlu dilakukan memastikan kebersihan, kesejukan, dan keindahan.
Baik dari destinasi pariwisata maupun usaha jasa pariwisata yang ada di seluruh Kabupaten Sleman. Langkah tersebut tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus dengan seluruh pengelola destinasi maupun desa wisata di Sleman.
Semua elemen mulai dari pengelola destinasi pariwisata, usaha jasa pariwisata dan Pemkab Sleman secara kolektif bergerak bersama mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik. Baik penerapan CSHE maupun prokes akan senantiasa digaungkan.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, turut mengikuti kegiatan gotong royong Reresik Dayohe Teko di objek wisata Puri Mataram. Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi oleh Dinas Pariwisata Sleman bersama pelaku pariwisata Sleman.
"Kegiatan dilaksanakan serentak di seluruh destinasi wisata yang ada di Sleman sesuai Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata Nomor 556/429," kata Kustini, Jumat (22/4/2022).
Kustini mengapresiasi kegiatan tersebut karena sejak pandemi Covid-19, sektor pariwisata di Sleman memang terkena dampak cukup besar. Sehingga, untuk menyambut libur Lebaran tahun ini perlu dipersiapkan sebaik mungkin.
Baik itu destinasi wisata maupun usaha jasa pariwisata. Ia menekankan, seluruh pemangku wisata baik itu Pemkab Sleman, pengelola destinasi pariwisata, maupun pengelola usaha jasa pariwisata harus bergerak secara kolektif.
"Bersama-sama untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik," ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di destinasi maupun desa wisata. Hal ini penting untuk menjamin wisatawan mendapatkan pariwisata Sleman yang tidak cuma bersih, sejuk, indah, tapi aman.
"Kita siapkan destinasi maupun usaha jasa pariwisata yang bersih, sejuk, indah dan tentu saja aman. Kita pastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 berbasis CHSE," kata Kustini.