REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini mendapat penghargaan World Intellectual Property Organization (WIPO) Intellectual Property Enterprise Medal. UGM dinilai berhasil menghilirkan riset dan inovasi ke industri dan masyarakat.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 25 paten telah berhasil dihilirkan UGM bekerja sama dengan mitra-mitra industri. Selain itu, 185 startup telah terbentuk dan 33 startup telah berhasil melakukan spin off atau pemisahan ke anak perusahaan.
Hilirisasi hasil inovasi peneliti UGM tidak lepas kebijakan Direktorat Penelitian yang fasilitasi pengajuan paten dan perolehan HKI dosen atas inovasi. Membangun pula Science Techno Park (STP) yang menghilirisasi inovasi perspektif ekonomi.
Ka Seksi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Direktorat Penelitian UGM, Sri Mulyani mengatakan, setiap tahunnya ada ratusan permohonan judul paten baru dari peneliti UGM yang diajukan ke Kemenkumham. Pada 2020 lalu ada 141 permohonan paten baru.
"Lalu, pada 2021 naik menjadi 143 permohonan paten baru. Bidang ilmu terbanyak paten bidang kimia hayati," kata Sri, Selasa (10/5/2022).
Peningkatan permohonan paten memang tidak lepas kebijakan Direktorat Penelitian yang memfasilitasi pendanaan dan kerja sama penelitian. Baik dikelola Direktorat Penelitian maupun fakultas/sekolah seiring jumlah penelitian terapan meningkat.
Dibuat pula kebijakan luaran wajib hasil riset yang melindungi kekayaan intelektual agar pelaksanaan sosialisasi hak kekayaan intelektual khususnya paten. Termasuk, workshop penelusuran dokumen paten, bimbingan teknis dan pendampingan penyusunan.
"Lalu, fasilitasi pembiayaan permohonan paten, dan insentif paten terdaftar dan paten yang sudah mendapatkan sertifikat paten," ujar Sri.
Sri mengungkapkan, peningkatan jumlah paten dan hilirisasi riset kepada industri dan masyarakat ini sudah mendapat apresiasi pemerintah. Sehingga, pada 26 April 2022 lalu UGM mendapat penghargaan dalam kategori permohonan paten tertinggi.
UGM mendapat penghargaan dalam kategori universitas oleh Kemenkumham RI untuk penghargaan WIPO Enterprise Medal. Menurut Sri, adanya penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk menghasilkan paten yang komersial dan bermanfaat.
"Bermanfaat dalam memecahkan permasalahan masyarakat," kata Sri.