REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Film animasi produksi MSV Studio, Ajisaka: The King and the Flower of Life, dimuat media besar Hollywood, Variety. Bahkan, kabarnya film yang diambil dari cerita legendaris Jaka Tarub itu akan dimuat di The Hollywood Reporter.
MSV Studio sendiri merupakan divisi animasi dari MSK Picture, yang merupakan bagian dari Grup Amikom yang berbasis di Indonesia. Sejak 2015, Amikom disebut sudah menginvestasikan sampai $ 20 juta untuk pengembangan teknologi animasi.
Disebut berencana pula menginvestasi $ 100 juta untuk mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan 10 film fitur animasi dalam tujuh tahun ke depan. Ini jadi lanjutan anime 2D, Hikayat Ajisaka, penggalan dari film berformat 3D, Ajisaka.
Ajisaka disutradarai M Suyanto, Aryanto Yuniawan dan Marco Basalmo. Basalmo merupakan penulis The Brave, sedangkan Suyanto merupakan penulis film Battle of Surabaya. Produksi melibatkan pula Eksekutif California Pictures, Steven Istock.
Ditemui di Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto mengaku bersyukur, lagi-lagi film produksinya mampu melangkahkan kaki di kancah internasional. Apalagi, selain Variety, Hollywood Reporter sudah mengabarkan akan memuat berita Ajisaka.
"Saya tidak membayangkan itu, tapi itu mengajarkan kita tentang betapa penting suatu relasi karena semua itu sejarahnya saya bangun dari Cannes Film Festival," kata Suyanto, Jumat (20/5/2022).
Saat ini, film animasi buatan sineas Indonesia ini dimuat pula di laporan harian Cannes Film Festival. Di stan-stan California Pictures, Ajisaka turut dipamerkan bersama film animasi peraih puluhan penghargaan global, Battle of Surabaya.
Perjalanan Suyanto di Cannes Film Festival dilakukan bersama mendiang istri, Anisah Aini, yang pada 30 April 2022 lalu berpulang. Bahkan, Anisah merupakan orang yang terus mendorong untuk mengikuti festival-festival film internasional. "Karenanya, ini sekaligus hadiah untuk istri saya," ujar Suyanto.
Setelah ini, ia mengungkapkan, terdapat sederet film lain yang sudah akan memasuki proses produksi. Salah satunya Kinah dan Redjo, yang terinspirasi dari kisah cinta juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan dan istrinya Ponirah.